Alergi susu sapi terjadi akibat sistem kekebalan tubuh menganggap protein yang masuk bersamaan dengan susu merupakan zat berbahaya. Sistem imun pun berusaha keras melakukan perlawanan, yang kemudian menyebabkan Si Kecil mengalami alergi susu sapi. Nah, bagaimana cara mengatasi alergi susu sapi pada Si Kecil?
1. Berikan ASI Eksklusif
UNICEF dan WHO selalu mempromosikan pentingnya inisiasi menyusui dini (IMD) dan ASI eksklusif untuk membangun antibodi, mencegah diare dan pneumonia pada Si Kecil, serta mencegah terjadinya alergi susu.
Dengan catatan, Bunda harus menghindari konsumsi makanan/minuman yang mengandung susu sapi, sekaligus semua produk yang merupakan produk turunan susu sapi, seperti keju, yoghurt, atau menu makanan lain berbahan susu sapi.
Memberikan ASI eksklusif kepada Si Kecil juga dapat meningkatkan kecerdasan otak berkat kandungan nutrisinya yang lengkap. Pemberian ASI eksklusif juga mampu meningkatkan daya tahan tubuh Si Kecil, serta mencegah obesitas dan diabetes kelak saat Si Kecil dewasa.
2. Memberikan Susu Formula Pengganti
Jika Si Kecil terlanjur mengidap alergi susu sapi, maka cara efektif mengatasinya dengan menghentikan pemberian susu sapi. Kemudian, Bunda bisa menggantinya dengan susu jenis lain, seperti:
-
Susu Soya
Susu soya merupakan susu berbahan dasar kedelai yang kaya akan kalium, vitamin A, dan isoflavon. Sebagai sumber protein nabati, susu soya sama sekali tidak mengandung kolesterol dan rendah lemak jenuh, sehingga cocok menjadi susu pengganti bagi Si Kecil yang alergi susu sapi.
Dilansir dari CNN Indonesia, susu soya yang sudah difortifikasi atau ditambah kandungan nutrisi, seperti, vitamin, mineral, dan protein, bagus untuk menjadi susu pengganti bagi Si Kecil yang alergi susu sapi. Bahkan harganya lebih terjangkau dibandingkan dengan harga susu dari protein terhidrolisa.
Bunda juga tidak perlu khawatir memberikan susu soya sebagai susu pengganti, karena kandungan nutrisi yang ada di dalam susu soya setara dengan susu sapi, dan sama-sama dapat membantu tumbuh kembang Si Kecil. Untuk cari tahu lebih lanjut tentang khasiat susu soya, baca konten berikut yuk: Kandungan Susu Kedelai Dan Manfaatnya Untuk Si Kecil.
-
Susu dari Protein Terhidrolisa Parsial dan Ekstensif
Jika ternyata Si Kecil mengalami alergi susu sapi sekaligus susu soya, maka solusi berikutnya, Bunda bisa memberikan susu dari protein terhidrolisa (parsial dan ekstensif).
Susu terhidrolisa ini pada dasarnya ialah susu sapi. Hanya saja, dalam produksinya, protein susu sapi yang menjadi bahan susu ini telah terpecah-belah sedemikian rupa. Dengan protein yang telah terpecah seperti ini, maka risiko untuk terjadinya reaksi alergi akibat susu sapi pada Si Kecil akan cenderung berkurang.
Risikonya berkurang karena protein yang telah terpecah akan lebih mudah untuk diserap oleh alat-alat pencernaan Si Kecil. Bentuk protein yang telah terpecah ini tidak dikenali oleh tubuh sebagai alergen. Akibatnya, tubuh juga tidak akan bereaksi seperti sedang melawan suatu benda asing.
Bagi Si Kecil yang sudah mengalami alergi susu sapi, Bunda bisa memberikan susu dari protein terhidrolisa ekstensif (kandungan protein penyebab alergi susu sapi lebih sedikit). Sedangkan untuk Si Kecil yang memiliki risiko terkena alergi susu akibat riwayat genetik atau karena ada penyakit lain (asma), maka susu sapi terhidrolisa parsial bisa diberikan sebagai upaya pencegahan terjadinya alergi susu sapi.
Gizi di dalam susu protein terhidrolisa parsial cenderung sama dengan susu biasa. Yang berbeda, hanyalah bentuk proteinnya saja.
Nah, jika Bunda ingin tahu lebih banyak tentang susu terhidrolisa ekstensif, baca artikel berikut ya: Susu Formula Hidrolisat Ekstensif Solusi Alergi Susu Sapi
3. Terapi Desensitisasi
Terapi desensitisasi adalah terapi mengurangi frekuensi alergi kambuh dengan cara memberikan protein atau zat pemicu alergi dalam jumlah tertentu kepada Si Kecil. Tujuannya, agar secara perlahan, tubuh Si Kecil belajar mentoleransi alergen tersebut, sehingga nantinya kemunculan gejala alergi bisa berkurang.
Dalam melaksanakan terapi yang juga dikenal dengan sebutan imunoterapi ini, dokter akan memberikan alergen pemicu alergi, bisa berupa makanan, minuman, atau suntikan, untuk membantu tubuh Si Kecil membangun antibodi. Sayangnya, terapi ini cukup memakan waktu lho, Bun, bahkan ada yang sampai bertahun-tahun masih harus terapi.
Bun, apakah Si Kecil mengalami alergi susu sapi? Kalau iya, mana dari beberapa cara mengatasi alergi susu sapi di atas yang sudah Bunda lakukan? Hal penting yang perlu Bunda pahami, pemberian ASI eksklusif jauh lebih baik. Namun jika Si Kecil sudah berusia lebih dari satu tahun, butuh asupan susu yang tidak menyebabkan alergi, maka bisa mencoba beberapa rekomendasi susu soya ini.