Beranda Artikel 37-72 Bulan Mengenal Berbagai Jenis Gangguan Tumbuh Kembang Anak

Mengenal Berbagai Jenis Gangguan Tumbuh Kembang Anak

2023/08/14 - 06:25:42pm     oleh Morinaga Soya
anak lesu

Tahapan tumbuh kembang merupakan indikator untuk melihat perkembangan Si Kecil. Apabila terdapat beberapa pencapaian yang tertunda, pasti membuat Bunda khawatir. Namun tidak semua keterlambatan ini merupakan suatu gangguan. Untuk memahaminya lebih lanjut, berikut beberapa jenis gangguan tumbuh kembang yang perlu diketahui.

Jenis-jenis Gangguan Tumbuh Kembang

Gangguan tumbuh kembang anak adalah kondisi di mana pertumbuhan fisik, perkembangan motorik, kognitif, dan emosional Si Kecil tidak berjalan sesuai dengan tahapan yang diharapkan dan dapat memerlukan perhatian khusus serta tindakan medis yang tepat. Bunda, waspadai jenis gangguan tumbuh kembang anak berikut ini:

Gangguan Bicara dan Bahasa

Gangguan bicara dan bahasa adalah kondisi Si Kecil mengalami kesulitan dalam berbicara atau memahami bahasa dalam tahap perkembangan sesuai usianya. Gejalanya mencakup keterlambatan perkembangan bicara hingga kesulitan memahami bahasa atau kata. Gangguan ini akan mempengaruhi kemampuannya untuk memahami instruksi.

Kesulitan komunikasi dalam menyampaikan pemikiran, perasaan atau ide membuatnya merasa frustasi, hingga dapat menunjukkan emosi yang tidak stabil. Gangguan bahasa dan bicara juga berdampak pada perkembangan sosial karena menghambat kemampuan berinteraksi dengan orang lain.

Pengucapan terbata-bata maupun penggunaan kata yang terlalu sederhana, sering membuatnya menghindari situasi untuk berbicara. Tentu situasi ini mempersulit perkembangan komunikasi maupun kognitif.

Dalam menangani keterlambatan bicara Si Kecil, stimulasi yang tepat harus dibarengi dengan asupan nutrisi untuk mendukung perkembangannya. Temukan informasinya di sini yuk: Adakah Susu Soya untuk Anak yang Terlambat Bicara?

Gangguan Belajar

Gangguan belajar ialah kondisi yang mempengaruhi kemampuan belajar tanpa adanya masalah dalam tingkat kecerdasan. Kesulitan membaca (disleksia), menulis (disgrafia) atau berhitung (diskalkulia) merupakan beberapa contoh dari gangguan belajar.

Kesulitan belajar dapat berdampak pada perkembangan kognitif, sosial dan emosional, sebab proses belajar merupakan gabungan dari perkembangan tersebut. Persoalan ini juga dapat mengurangi minat Si Kecil terhadap hal-hal baru, padahal minat yang baru bisa mengembangkan potensinya.

Tantangan dalam memahami bacaan menjadikannya susah mengingat informasi, akhirnya membuat Si Kecil sulit mengambil keputusan yang tepat. Secara tidak langsung ini mengganggu kemandirian, karena masih sering butuh bantuan untuk memahami informasi maupun mengambil keputusan.

Gangguan Intelektual

Berbeda dengan gangguan belajar, gangguan intelektual dipengaruhi oleh keterbatasan fungsi intelektual. Kondisi ini mempengaruhi kemampuan untuk belajar, memahami informasi, hingga keterampilan berpikir kompleks.

Menghadapi kesulitan tersebut membuat Si Kecil kesulitan menemukan maupun mengembangkan bakatnya. Selain menghambat perkembangan kognitif, keterampilan sosial juga mengalami keterbatasan. Sebab akan mengalami kesulitan dalam berinteraksi, memahami norma hingga beradaptasi dengan tugas yang diberikan.

Down’s Syndrome

Down‘s Syndrome merupakan kelainan genetik yang menyebabkan perkembangan fisik dan kognitif berbeda. Kelainan genetik dalam DNA ini, mempengaruhi perkembangan otak yang berdampak pada keterlambatan perkembangan maupun kesulitan adaptasi.

Beberapa hambatan ini akan bervariasi, tetapi sejak dari bayi, anak dengan Down’s Syndrome lambat untuk belajar keterampilan seperti duduk, berdiri hingga berjalan. Keterampilan kognitif, bahasa dan sosial juga akan mengalami kesulitan.

Gangguan Cerebral Palsy

Kerusakan sel motorik dalam susunan saraf pusat pada otak menyebabkan kelainan gerak dan postur yang disebut dengan Cerebral Palsy. Gangguan ini dapat muncul saat dalam kandungan, saat lahir hingga usia balita.

Kemampuan motorik kasar atau halus yang terganggu menyebabkan kesulitan berpartisipasi dalam aktivitas keseharian. Ini berdampak pada keterampilan sosial dan perkembangan kemandiriannya. Oleh karena itu, penting sekali untuk memantau perkembangan motoriknya sejak dini, apakah sudah sesuai dengan pertambahan usianya atau tidak. Informasi selengkapnya, baca dalam artikel berikut: Tahap Perkembangan Motorik Anak Usia 1-5 Tahun

Gangguan Spektrum Autisme

Spektrum autisme adalah kondisi neurodevelopmental dengan berbagai faktor pemicu. Gejalanya ialah sering membeo atau mengulang kata tanpa paham artinya, kesulitan memahami ekspresi orang lain, kurang tertarik bermain bersama, hingga memiliki minat yang intens pada topik tertentu.

Umumnya keterampilan sosial yang akan berdampak besar, karena kesulitan berinteraksi dan memahami emosi. Perkembangan bahasa dan komunikasi juga cenderung terhambat. Keterbatasan minat atau aktivitas yang repetitif mempengaruhi kemampuan dalam berpartisipasi di kegiatan keseharian.

Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

ADHD atau gangguan hiperaktivitas dan perhatian merupakan kondisi neurodivergent, yaitu perbedaan dalam perkembangan atau fungsi otak dari mayoritas populasi. Meskipun begitu, umumnya anak dengan ADHD memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Dampak kelainan ini mempengaruhi perhatian, impulsivitas dan tingkat aktivitas fisiknya.

Kecerdasannya sering tertutupi karena dengan kesulitannya untuk fokus pada hal yang dianggap tidak menarik. Karena sulit memusatkan perhatian sering mengalami keterlambatan akademis seperti membaca, menulis dan berhitung. Tetapi ketika menemukan kegiatan atau topik yang disukai, maka akan sulit memecah konsentrasinya, kejadian ini disebut hyperfocus.

Bukan hanya masalah konsentrasi, gangguan ini juga membuat kesulitan mengontrol perilaku impulsif, yaitu bertindak sebelum berpikir. Seperti mencoba membongkar mainan karena penasaran atau meninggalkan tugas yang belum selesai karena mau mengerjakan hal lain. Situasi tersebut membuat kesusahan dalam mengatur waktu ataupun tugas.

Keterampilan sosial juga mengalami dampak, sebab sering sekali merespon tidak tepat. Akhirnya menghambat kemampuan mereka untuk berinteraksi dan membentuk hubungan dengan teman.

Di luar dari berbagai gangguan tersebut, setiap anak bisa saja memiliki tahapan tumbuh kembang yang berbeda. Agar tumbuh kembang menjadi optimal, Bunda perlu menstimulasi sesuai dengan usianya. Yuk cari tahu selengkapnya di sini: Cara Stimulasi Tumbuh Kembang Anak agar Optimal





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu