Beranda Artikel Alergi Kenapa Anak Tiba-tiba Sesak Napas? Ini Penyebabnya!

Kenapa Anak Tiba-tiba Sesak Napas? Ini Penyebabnya!

2024/01/24 - 10:31:05am     oleh Morinaga Soya
Sesak nafas pada anak

Bunda, pernahkah terbersit pertanyaan kenapa tiba-tiba Si Kecil sesak napas? Sesak ini dapat membuat Bunda khawatir, dan penting untuk memahami penyebabnya. Artikel ini ditulis khusus untuk Bunda yang ingin mengetahui mengapa seorang anak mendadak bisa mengalami kesulitan dalam bernapas. Simak untuk mempelajari penyebab, cara mengatasi, serta cara mencegahnya.

Penyebab Sesak Napas

Napas anak-anak yang mendadak menjadi sesak dapat disebabkan oleh berbagai masalah di tenggorokan atau paru-paru. Beberapa penyebabnya antara lain anafilaksis (reaksi alergi berat), asma, bronkiolitis, benda asing di saluran udara, influenza, pneumonia, dan batuk rejan.

Anafilaksis dicurigai ketika terjadi sesak napas mendadak dan muncul ruam luas, biasanya disebabkan oleh sengatan lebah atau alergi makanan seperti susu sapi. Sedangkan asma ditandai dengan serangan asma yang melibatkan mengi, batuk, dan kesulitan bernapas.

Bronkiolitis, yaitu infeksi virus pada paru-paru, seringkali membuat Si Kecil mengi, terutama pada mereka yang masih di bawah usia 2 tahun. Sesak juga dapat disebabkan benda asing di jalan nafas, terutama pada anak-anak usia 1 hingga 3 tahun yang masih suka menyelipkan benda ke dalam mulutnya.

Selain itu, penyakit seperti influenza dengan gejala utama berupa demam, pilek, sakit tenggorokan, dan batuk parah, serta pneumonia yang merupakan infeksi pada bagian paru-paru yang menyediakan oksigen ke darah, dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah dan kesulitan bernapas.

Sesak juga dapat terjadi karena batuk rejan atau pertusis, yang disebabkan infeksi bakteri pada jalan napas. Infeksi ini cukup berbahaya pada bayi.

Gejala Sesak Napas

Berikut adalah gejala-gejala yang dapat terlihat pada Si Kecil yang kesulitan bernapas:

  • Jumlah napas yang lebih sering dalam setiap menitnya. Peningkatan jumlah napas ini menunjukkan masalahnya dalam menghirup oksigen yang cukup.
  • Jantung berdebar-debar. Kesulitan menghirup oksigen membuat jantungnya berdenyut lebih cepat.
  • Mulut nampak membiru. Mulut yang membiru menunjukkan ia tidak mendapatkan cukup oksigen. Selain itu, warna kulitnya juga bisa terlihat pucat atau abu-abu.
  • Mengerang. Suara menggeram setiap kali anak menghembuskan napas, yang merupakan upaya tubuh untuk menjaga agar udara tetap di paru-paru.
  • Cuping hidung melebar. Cuping hidungnya yang melebar saat bernapas bisa menunjukkan bahwa Si Kecil harus bekerja lebih keras untuk bernapas.
  • Tulang dada lebih menonjol. Dadanya nampak menyusut karena tulang dadanya menonjol, sebab dadanya berupaya membawa lebih banyak udara ke dalam paru-paru.
  • Mengi. Suara berdesis, bersiul, atau berbunyi seperti musik pada setiap napas bisa menandakan bahwa jalan napasnya lebih sempit, membuat bernapas menjadi lebih sulit.

Cara Mengatasi Sesak Napas

Cara utama mengatasi kesulitan bernapas pada anak-anak ialah memberikan tambahan oksigen agar ia dapat lebih leluasa bernapas. Oksigen ini diberikan melalui alat bantu seperti masker oksigen.

Selain itu, penting untuk segera membawanya ke tempat yang terbuka, atau tempat di mana udara dapat beredar dengan bebas. Dengan tempat seperti ini, ia akan bernapas dengan lebih baik.

Kapan Harus Menghubungi Dokter

Si Kecil perlu segera dibawa ke dokter jika mengalami sesak napas, terutama jika gejala tersebut tidak kunjung membaik atau semakin memburuk. Kondisi ini dapat menandakan adanya masalah serius pada saluran napas atau paru-paru yang memerlukan penanganan medis segera. Dokter akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi pernapasan anak, mungkin dengan melakukan pemeriksaan fisik, tes oksigen, dan pemeriksaan lain yang diperlukan.

Si Kecil perlu oksigen untuk bernapas dengan baik. Dokter akan menyesuaikan jumlahnya sesuai kebutuhan. Jika penyebabnya serius, ia mungkin akan disarankan untuk menginap di rumah sakit.

Di sana, dia akan mendapatkan perawatan dengan menggunakan oksigen serta diminta mengubah posisi tidurnya. Perubahan posisi tidur dapat membantu memperbaiki aliran udara dan memudahkan pernapasan Si Kecil, mendukung efektivitas perawatan oksigen yang diberikan.

Selain itu, Bunda, ketahui bahwa sesak napas bisa menjadi gejala pada anak dengan alergi susu sapi. Untuk memastikan kondisi Si Kecil, penting bagi Bunda untuk mengenali gejala alergi susu sapi lainnya. Baca lebih lanjut di sini yuk: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi Alergi Susu Sapi.

Referensi:

  • Chop Edu. Signs of Respiratory Distress in Children. Diakses 11 Januari 2024. https://www.chop.edu/conditions-diseases/signs-respiratory-distress-children
  • Seattle Childrens. Trouble Breathing. Diakses 11 Januari 2024. https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/trouble-breathing/




medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu
bannerinside bannerinside
allysca