Beranda Artikel 13-36 Bulan Kenali Gejala dan Cara Mengatasi Mengi pada Anak

Kenali Gejala dan Cara Mengatasi Mengi pada Anak

2024/09/20 - 05:04:37pm     oleh Morinaga Soya
Kenali Gejala dan Cara Mengatasi Mengi pada Anak

Mengi, atau sering dikenal sebagai wheezing, adalah suara bernada tinggi yang terdengar saat Si Kecil bernapas, terutama ketika ia mengalami penyempitan saluran pernapasan. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh adanya hambatan atau peradangan di saluran napas, sehingga udara sulit lewat dengan lancar.

Wheezing sering kali menjadi tanda masalah pernapasan, seperti asma atau infeksi saluran napas. Untuk memahami lebih dalam tentang penyebab, gejala, dan cara mengatasinya, yuk baca lebih lanjut!

Gejala

Wheezing pada Si Kecil biasanya disertai dengan beberapa gejala lain yang perlu Bunda waspadai. Salah satu gejala yang sering muncul adalah batuk berulang, baik batuk kering maupun yang mengeluarkan lendir.

Selain batuk, Si Kecil juga mungkin mengalami pilek, demam, atau kesulitan makan jika penyebabnya terkait dengan infeksi atau masalah di saluran pernapasan. Pada kondisi yang lebih serius, wheezing dapat terdengar tidak hanya saat Si Kecil menghembuskan napas, tetapi juga saat menarik napas.

Ketika penyempitan saluran napas semakin parah, Si Kecil bisa mengalami kesulitan bernapas yang terlihat dari napas yang cepat dan pendek. Beberapa anak bahkan terlihat menggunakan otot-otot dada secara berlebihan saat bernapas, dan lubang hidung mereka mungkin mengembang setiap kali bernapas.

Pada kasus yang lebih parah, kulit Si Kecil bisa berubah warna menjadi kebiruan atau keabu-abuan (disebut sianosis), yang menunjukkan bahwa tubuhnya kekurangan oksigen. Jika Bunda memperhatikan gejala-gejala ini pada Si Kecil, sebaiknya segera mencari penanganan medis, terutama jika wheezing disertai dengan napas cepat atau kesulitan bernapas yang signifikan.

Penyebab

Wheezing pada Si Kecil bisa disebabkan oleh berbagai faktor, tergantung pada usia dan kondisi kesehatannya. Berikut ini di antaranya:

  • Infeksi Virus pada Saluran Pernapasan

Salah satu penyebab paling umum adalah infeksi virus pada saluran pernapasan, seperti pilek atau bronkiolitis. Virus ini menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran napas, sehingga menimbulkan bunyi seperti siulan saat Si Kecil bernapas. Pada anak-anak yang sering mengalami infeksi virus, gejala ini bisa berulang dengan intensitas yang berbeda-beda.

  • Alergi dan Asma

Selain infeksi, alergi dan asma juga menjadi penyebab umum terjadinya wheezing berulang. Alergen seperti debu, bulu hewan, atau serbuk sari bisa memicu reaksi alergi yang menyebabkan saluran napas menyempit.

Asma, yang sering ditandai dengan serangan wheezing berulang, juga bisa dipicu oleh alergen atau aktivitas fisik tertentu. Asap rokok atau polusi udara juga dapat memperburuk kondisi ini.

  • Aspirasi

Penyebab lain yang lebih jarang termasuk aspirasi, di mana makanan atau cairan masuk ke paru-paru, atau refluks gastroesofagus yang menyebabkan iritasi di saluran pernapasan. Selain itu, benda asing yang tersangkut di saluran napas atau masalah jantung juga bisa menjadi pemicu wheezing pada Si Kecil.

Cara Mengatasi

Selain menggunakan obat yang diresepkan dokter, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan di rumah untuk membantu meredakan gejala dan mencegah kondisi menjadi lebih parah.

Penuhi Kebutuhan Cairan Harian

Memberikan cairan yang cukup pada Si Kecil sangat penting untuk membantu melonggarkan lendir di saluran pernapasannya. Air putih, serta minuman hangat seperti teh atau campuran air hangat dengan madu (jika Si Kecil sudah cukup besar), dapat membantu menenangkan saluran napas yang teriritasi. Cairan juga membantu menjaga kelembapan tubuh sehingga pernapasan Si Kecil menjadi lebih lancar.

Memastikan Si Kecil sering minum dalam porsi kecil tetapi teratur akan memudahkan tubuhnya menyerap cairan. Cairan ini akan membantu mengurangi iritasi di saluran pernapasan dan meredakan suara mengi yang sering muncul ketika saluran napas menyempit akibat infeksi atau alergi.

Ciptakan Lingkungan yang Lembap, Sejuk, dan Bersih

Bunda bisa menggunakan humidifier di kamar Si Kecil agar kelembapan udara terjaga, sehingga lendir di saluran napas lebih mudah mencair dan keluar. Udara yang terlalu kering bisa memperburuk kondisi pernapasan Si Kecil, jadi pastikan kelembapan ruangan cukup, terutama saat tidur.

Selain itu, penting juga untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah dari debu, bulu hewan, dan asap rokok. Asap rokok dan polusi udara dapat memperburuk kondisi wheezing, sehingga menjaga udara tetap bersih dan segar akan sangat membantu Si Kecil bernapas dengan lebih baik.

Pastikan Si Kecil Beristirahat Cukup

Istirahat yang berkualitas sangat membantu tubuh Si Kecil dalam pemulihan. Saat tubuh beristirahat, sistem kekebalan bekerja lebih efektif untuk melawan infeksi yang menyebabkan wheezing. Bunda bisa memastikan Si Kecil mendapatkan tidur yang cukup dan nyaman, terutama saat ia sedang mengalami kesulitan bernapas.

Memberikan waktu istirahat yang cukup juga membantu Si Kecil menghindari kelelahan, yang bisa memperparah gejala mengi. Jauhkan dari aktivitas berat yang memicu sesak napas atau menyebabkan ia cepat lelah, sehingga proses penyembuhan bisa berlangsung lebih cepat.

Hindari Pemicu Alergen dan Iritan

Pemicu atau alergen seperti debu, serbuk sari, bulu hewan, dan polusi udara harus dihindari sebisa mungkin. Bunda juga perlu memastikan bahwa rumah bebas dari asap rokok karena dapat memperburuk kondisi pernapasan Si Kecil.

Selain itu, mengenali pemicu alergi tertentu yang menyebabkan wheezing, seperti makanan atau alergen lainnya, sangat penting untuk mencegah serangan di masa mendatang. Jika Bunda menduga ada makanan yang memicu alergi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan panduan yang tepat.

Mengi bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi alergi, termasuk alergi susu sapi. Jika Bunda ingin memahami lebih jauh tentang gejala alergi susu sapi, yuk baca artikel berikut ini: Gejala yang Sering Muncul pada Anak Alergi Susu.

Referensi:

  • Better Health Channel. Coughing and wheezing in children. Diakses pada 17 September 2024. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/coughing-and-wheezing-in-children.
  • Cleveland Clinic. Wheezing: Causes, Treatments & When To Worry. Diakses pada 17 September 2024. https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/15203-wheezing.
  • MSD Manual. Wheezing in Infants and Young Children. Diakses pada 17 September 2024. https://www.msdmanuals.com/home/children-s-health-issues/respiratory-disorders-in-infants-and-children/wheezing-in-infants-and-young-children.
  • Webmd. Wheezing: Causes, Diagnosis, Treatment, and Remedies. Diakses pada 17 September 2024. https://www.webmd.com/asthma/understanding-wheezing-basics.




medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu
bannerinside bannerinside
allysca