Mengetahui apakah Si Kecil mengalami alergi susu sapi bisa dimulai dengan beberapa tahapan pemeriksaan medis. Pemeriksaan ini bertujuan memastikan penyebab munculnya gejala seperti gatal-gatal, muntah, atau berat badan tidak naik. Berikut adalah tahapan-tahapan tes yang biasa dilakukan oleh dokter.
Wawancara Orang Tua
Langkah pertama adalah wawancara yang dilakukan dokter kepada Bunda dan Ayah. Dalam tahap ini, dokter akan menanyakan keluhan yang muncul setelah Si Kecil mengonsumsi susu sapi. Apakah ia mengalami ruam, muntah, diare, atau gejala lainnya.
Dokter juga akan mengecek riwayat alergi dalam keluarga, sebab alergi susu sapi bisa bersifat genetik. Bila Bunda atau Ayah memiliki riwayat alergi, kemungkinan besar Si Kecil pun berisiko mengalami hal yang sama. Pemeriksaan fisik juga dilakukan untuk melihat kondisi kulit atau gejala fisik lainnya.
Jika gejala sangat khas dan selalu muncul setelah konsumsi susu sapi, serta ditemukan riwayat keluarga dengan alergi yang serupa, dokter biasanya sudah dapat menyimpulkan diagnosis. Tapi jika masih belum cukup bukti, langkah selanjutnya adalah melakukan tes kulit.
Untuk mengenali gejala alergi lebih lanjut, Bunda bisa baca selengkapnya di artikel ini: Mengenal dan Meredakan Gejala Alergi Susu Sapi
Tes Kulit
Tes kulit dilakukan untuk mengamati reaksi tubuh terhadap zat alergen. Tes ini dapat berupa tes tusuk kulit (skin prick test) atau tes intradermal.
Tes tusuk kulit dilakukan dengan cara meneteskan alergen pada kulit yang sudah sedikit dilukai. Tujuannya agar alergen bisa masuk dan memicu reaksi bila Si Kecil memiliki alergi. Jika setelah 15-20 menit muncul benjolan merah, gatal, atau bengkak seperti gigitan nyamuk, maka hasilnya dinyatakan positif alergi.
Tes intradermal dilakukan dengan menyuntikkan alergen ke dalam lapisan kulit. Biasanya ini menjadi alternatif jika hasil tes tusuk tidak cukup kuat untuk menegakkan diagnosis.
Tahapan ini sebaiknya dilakukan oleh dokter spesialis anak atau ahli alergi. Untuk memahami siapa dokter yang menangani alergi dan bagaimana proses tesnya, Bunda bisa baca di artikel berikut: Alergi: dokter apa yang menangani dan tahapan tes alergi
Tes Darah
Jika Si Kecil tidak bisa menjalani tes kulit, misalnya karena kondisi kulitnya sedang sensitif, maka tes darah bisa menjadi alternatif. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah dan mengukur kadar antibodi IgE terhadap protein susu sapi.
Prosedur ini memerlukan waktu beberapa hari hingga hasilnya keluar. Tes darah juga dikenal dengan istilah Radio Allergo Sorbent Test (RAST). Meski tergolong aman, prosedur ini bisa membuat Si Kecil merasa tidak nyaman karena perlu pengambilan darah.
Bunda bisa mempertimbangkan manfaat dan risiko dari masing-masing jenis tes bersama dokter untuk memilih langkah yang paling tepat.
Cek Alergi Mandiri
Sebelum membawa Si Kecil ke dokter, Bunda juga bisa melakukan deteksi awal dengan tool online Cek Alergi dari Morinaga Soya. Tool ini membantu mengidentifikasi risiko alergi berdasarkan gejala yang muncul.
Langsung coba tool-nya di sini ya, Bunda: https://morinagasoya.com/id/cek-alergi
Jika Bunda ingin tahu kisaran biaya tes alergi anak, cek informasinya di artikel berikut: Berapa Biaya Tes Alergi Anak di Rumah Sakit?
Dengan memahami cara tes alergi susu sapi pada Si Kecil, Bunda bisa lebih tenang dan sigap dalam menangani gejalanya. Diagnosis yang tepat akan membantu menentukan jenis susu pengganti yang aman dan sesuai untuk tumbuh kembang Si Kecil.