Tak hanya menimbulkan rasa gatal pada permukaan kulit, tingginya kandungan histamin dalam tubuh juga dapat menyebabkan reaksi alergi lainnya. Salah satunya adalah batuk alergi yang disebabkan karena terjadinya post nasal drip.
Post nasal drip merupakan kondisi adanya lendir dari hidung yang mengalir ke bagian belakang tenggorokan. Drip ini diakibatkan pelepasan histamin akibat alergi, yang mengalir ke dalam darah. Dampaknya, akan timbul rasa gatal yang menyebabkan batuk.
Lalu, bagaimana cara mengatasi batuk alergi pada Si Kecil? Selengkapnya, simak pada ulasan berikut ini ya, Bunda.
Mengobati Batuk Sesuai dengan Jenisnya
Ketika Si Kecil mengalami reaksi alergi ini, maka ada 2 kemungkinan jenis yang dialaminya. Bisa saja ia mengalami batuk kering atau berdahak. Sebagai upaya pengobatan, langkah pertama yang perlu dilakukan tentu saja dengan mencari tahu dan mencegah kontak dengan zat alergen. Makanan, obat, suatu benda, maupun kondisi lingkungan tertentu bisa saja mengandung zat tersebut.
Setelah itu, Bunda dapat memberikannya obat untuk membantu proses penyembuhannya. Namun, Bunda perlu berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter untuk menentukan jenis obat yang tepat. Hal itu mengingat terdapat 2 jenis batuk berbeda yang disebabkan oleh alergen.
Batuk Kering
Pada umumnya, munculnya batuk kering itu karena Si Kecil terpapar alergen. Sebagai akibatnya, sistem tubuh Si Kecil akan bereaksi dengan mengeluarkan histamin. Dampaknya, histamin ini akan menyebabkan gatal pada tenggorokan. Selain itu, batuk kering juga bisa menyebabkan napas Si Kecil berbunyi seperti ngorok, Bun. Untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya, baca artikel beriut yuk: Cara Menghilangkan Napas Berbunyi Ngik-Ngik dan Grok-Grok
Obat yang tepat untuk mengatasi gejala ini adalah obat yang mengandung zat antitusif, misalnya dextromethorphan HBr. Obat ini bekerja dengan cara menekan refleks batuk pada otak, sehingga gejala batuk dapat berkurang.
Jika Si Kecil masih merasakan gatal pada tenggorokan, maka beberapa dokter akan mengkombinasikannya obat ini dengan obat lain, misalnya diphenhydramine HCl atau chlorpheniramine maleate. Keduanya merupakan antihistamin yang berfungsi untuk menghambat pelepasan histamin. Diharapkan dengan antihistamin ini, rasa gatal pada tenggorokan akan dapat berkurang.
Ada beberapa obat yang mengandung antihistamin dan zat ini juga terdapat di beberapa makanan. Untuk mengetahui makanan apa saja yang mengandung vitamin, baca di sini ya: apa itu antihistamin dan apa saja fungsi serta efek sampingnya.
Batuk Berdahak
Si Kecil juga dapat menunjukkan reaksi lain terhadap alergen berupa produksi lendir yang berlebihan oleh tenggorokan. Selain itu, lendir yang berlebihan juga dapat berasal dari paru. Karena produksinya yang berlebihan, maka lendir tersebut dapat mengental dan menghalangi saluran pernafasan.
Akibat dari saluran pernafasan yang terhalang ini, Si Kecil akan kesulitan untuk menghembuskan nafasnya. Maka, ia akan berusaha untuk mengeluarkan dahaknya dengan cara batuk.
Nah, obat yang mengandung zat ekspektoran merupakan jenis yang tepat untuk mengatasi reaksi ini. Contoh obatnya seperti bromhexine HCl dan guaifenesin. Keduanya bekerja dengan cara mengencerkan dan meredakan penumpukan dahak.
Dengan dahak yang lebih encer dan tidak menumpuk, maka dahak akan lebih gampang untuk dikeluarkan dari saluran pernafasan. Sehingga batuk basah ini pun dapat mereda.
Jika saat ini Si Kecil sedang mengalami batuk berdahak, tetapi Bunda belum bisa membawanya ke dokter? Bunda bisa lho membantu mengatasinya dengan cara mengeluarkan dahaknya. Yuk, lihat caranya di sini: Cara Mengeluarkan Dahak