Beranda Artikel Alergi Perbedaan Alergi Susu Sapi dan Intoleransi Laktosa

Perbedaan Alergi Susu Sapi dan Intoleransi Laktosa

2022/10/20 - 10:19:00am     oleh Morinaga Soya
Perbedaan Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa

Alergi susu sapi adalah respons tidak normal dari sistem kekebalan tubuh terhadap protein dalam susu sapi. Sedangkan intoleransi laktosa adalah kondisi di mana tubuh kesulitan mencerna laktosa, gula alami dalam susu.

Keduanya berbeda meskipun memiliki gejala yang mirip, seperti perut kembung, mual, muntah, diare, dan gangguan pencernaan setelah konsumsi susu sapi.

Agar Bunda tidak keliru lagi, yuk simak apa saja perbedaan alergi susu sapi dan intoleransi laktosa berikut ini.

Apa itu Alergi Susu Sapi dan Intoleransi Laktosa?

Alergi susu sapi merupakan reaksi abnormal dari sistem kekebalan tubuh Si Kecil terhadap protein yang berasal dari susu sapi. Ada 2 jenis protein dari susu, yaitu whey (protein yang terdapat pada bagian cair susu) dan kasein (protein yang terdapat pada dadih, yaitu bagian susu yang menggumpal dan menjadi padat).

Lalu, apa yang dimaksud dengan intoleransi laktosa? Dilansir dari KlikDokter, pengertian intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan tubuh untuk mencerna laktosa (gula dalam susu) karena kekurangan enzim laktase.

Bunda, tolong jangan abai ketika Si Kecil mendadak muntah atau diare setelah mengonsumsi susu sapi. Bisa saja kondisi ini salah satu ciri Si Kecil kena alergi susu sapi atau karena alergi intoleransi laktosa. Apa perbedaan antara alergi susu dan intoleransi laktosa?

Perbedaan Alergi Susu Sapi dan Intoleransi Laktosa

Perbedaan alergi susu sapi dan intoleransi laktosa dapat diidentifikasi melalui penyebab, gejala, dan cara mengatasinya. Yuk, simak selengkapnya

Yuk Bun kenali perbedaan keduanya:

Penyebab

Alergi susu sapi disebabkan oleh reaksi imun tubuh Si Kecil yang tidak dapat menerima protein dalam susu sapi dan menganggap protein tersebut sebagai zat berbahaya. Upaya perlawanan sistem imun di dalam tubuh merangsang pelepasan antibodi immunoglobulin (IgE) dan histamin. Inilah yang kemudian memunculkan reaksi alergi pada Si Kecil.

Sedangkan penyebab intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan tubuh untuk mencerna laktosa (gula dalam susu) karena kekurangan enzim laktase (enzim pencernaan yang berfungsi memecah gula alami dalam susu sapi/laktosa.

Pada saat tubuh terlalu sedikit memproduksi enzim laktase, maka pemecahan laktosa gagal dilakukan. Akibatnya, laktosa yang masuk ke usus besar bersama bakteri diubah menjadi gas dan asam sehingga menyebabkan reaksi alergi intoleransi laktosa. Bunda dapat mempelajari tentang apa itu enzim laktase, proses pencernaan, hingga dapat kekurangannya di sini: Enzim Laktase dan Dampak Kekurangannya pada Anak.

Perbedaan lain, proses terjadinya alergi susu sapi melibatkan sistem kekebalan tubuh yang bekerja secara abnormal, sedangkan intoleransi laktosa sama sekali tidak melibatkan sistem kekebalan tubuh.

Gejala

Gejala umum alergi susu yang dialami Si Kecil, antara lain gangguan pencernaan (muntah, sakit perut, diare, kolik), gangguan kulit (ruam kemerahan, muncul bintik-bintik pada kulit, serta terjadi pembengkakan pada mata, wajah, mulut, bibir), dan dapat menyebabkan gangguan saluran pernapasan, seperti sesak napas, hilang kesadaran, syok anafilaksis.

Sementara, gejala intoleransi laktosa menyebabkan Si Kecil mengalami nyeri perut, mual, muntah, diare, perut buncit, dan kembung. Dengan kata lain, gejala intoleransi laktosa hanya terjadi di saluran pencernaan. Selain gejala di atas, Bunda juga perlu mengenali tanda-tanda lain yang menunjukkan kalau bayi tidak cocok susu formula. Baca selengkapnya: Ciri Bayi Tidak Cocok Susu Formula dan Solusi Alternatifnya.

Dampak dari intoleransi laktosa ini, tentu Bunda akan perlu menghindarkan Si Kecil dari bahan pangan yang mengandung laktosa. Akibatnya anak-anak yang memiliki intoleransi laktosa sering tidak boleh minum susu yang dibuat dari hewan-hewan yang menyusui, misalnya susu sapi, susu kambing, susu kuda, dan semacamnya.

Selain itu, Si Kecil yang mengalami intoleransi laktosa juga tidak boleh mengonsumsi produk-produk yang merupakan olahan dari susu tersebut. Contoh-contoh produk ini antara lain keju, krim, yogurt, dan lain sebagainya.

Cara Mengatasi

Cara mengatasi alergi susu, Bunda bisa mengganti susu sapi dengan susu formula yang memiliki kandungan dan diproses secara khusus untuk menangani alergi pada Si Kecil. Contohnya, susu extensively hydrolyzed formula (EHF) dan susu jenis amino acid-based formula (AAF). Pilihan lain, Bunda bisa pula memberikan susu formula hypoallergenic atau susu soya (susu kedelai).

Khusus untuk Si Kecil yang mengalami intoleransi laktosa, Bunda dapat memberikan susu sapi yang bebas laktosa atau konsumsi susu soya. Tetapi lebih baik sebelum memutuskan mengganti susu untuk Si Kecil, berkonsultasi saja dulu dengan dokter. Namun, sebelum berkonsultasi dengan dokter, pastikan Bunda sudah tahu susu apa saja yang bebas laktosa ya. Bunda bisa mencari tahu rekomendasinya dalam artikel berikut ya: Susu Bebas Laktosa yang Aman untuk Si Kecil





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu
bannerinside bannerinside