Susu berbahan kedelai atau susu soya adalah alternatif pengganti untuk Si Kecil yang tidak cocok dengan susu sapi. Namun ingat, pemberiannya hanya boleh dilakukan setelah Si Kecil berusia 1 tahun. Pertanyaannya sekarang, bolehkah Si Kecil minum susu kedelai yang dibuat sendiri? Cek jawabannya, yuk.
Hal yang Perlu Dipertimbangan Saat Memberikan Susu Kedelai Buatan Sendiri
Ketika mau memberikan susu kedelai yang Bunda buat sendiri kepada Si Kecil, Bunda perlu mempertimbangkan beberapa hal, seperti kondisi kesehatan Si Kecil, ada nggaknya alergi susu sapi, serta usia Si Kecil sudah satu tahun atau belum.
Alih-alih memberikan susu buatan sendiri, alangkah lebih baik kalau Bunda memberikan susu pertumbuhan dari susu soya saja. Selain hemat waktu dalam mengolah dan menyiapkannya, ada banyak manfaatnya juga lho minum susu bagi Si Kecil.
Meski sama-sama berbahan kedelai, apa perbedaan di antara susu pertumbuhan dan susu yang dibuat sendiri ini? Lanjutkan membaca artikel ini yuk.
Apakah Susu Si Kecil Buatan Sendiri Aman?
Berdasarkan penjelasan dari Steven A. Abrams, MD dari Healthy Children, praktik membuat susu anak sendiri bukanlah sesuatu yang aman dan tidak direkomendasikan. Kenapa begitu? Karena, setiap susu Si Kecil yang dijual di pasaran harus memenuhi aturan ketat terkait kandungannya, yang harus bisa mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.
Kandungan susu yang Bunda buat sendiri mungkin tidak memiliki nutrisi yang cukup untuk Si Kecil. Bahkan, bisa saja mengandung terlalu banyak garam atau nutrisi lain yang tidak dapat ditangani oleh ginjal dan hati dalam jumlah besar.
Oleh karena itu, sebaiknya membuat susu pertumbuhan sendiri untuk Si Kecil sebaiknya dihindari dan tetap menggunakan produk-produk yang sudah melalui berbagai prosedur pengawasan untuk menjamin kualitas dan keamanannya.
Untuk membantu Bunda menentukan susu kedelai yang tepat dan berkualitas untuk Si Kecil, simak artikel berikut ini yuk: Susu yang Bagus untuk Pencernaan Anak Usia 1-3 Tahun
Perbedaan Susu Kedelai Buatan Sendiri dengan Susu Pertumbuhan dari Soya
Bahan Baku
Bahan baku susu kedelai buatan sendiri bisa menggunakan biji atau bubuk kedelai yang masih tinggi lemak dan karbohidrat. Sementara susu pertumbuhan berbahan soya, bahan bakunya menggunakan isolat protein kedelai yang merupakan bentuk paling sederhana protein nabati.
Selain menggunakan bahan dasar isolat protein kedelai, biasanya susu soya olahan juga mengandung nutrisi-nutrisi lain yang mendukung tumbuh kembang Si Kecil yang alergi susu sapi maupun intoleransi laktosa.
Pembahasan lengkap terkait kandungan protein dalam susu kedelai dapat Bunda baca di artikel berikut ini: Tingginya Kandungan Protein dalam Susu Kedelai untuk Anak
Pengolahan Kedelai
Pada umumnya, proses pengolahannya mengikuti resep rumahan yang diwariskan secara turun temurun. Mulai dari biji kedelai yang direndam terlebih dahulu di dalam air selama kurang lebih 18 jam. Kemudian disaring menggunakan kain kasa untuk mendapat sari kedelainya, lalu disterilisasi dengan dipanaskan.
Sementara proses pengolahan susu soya sudah jelas berbeda, karena melalui proses yang lebih canggih di pabrik modern. Dimulai dari memisahkan karbohidrat, lemak, dan air dalam biji kedelai. Kemudian protein mengalami ekstraksi dengan cara skrining, filtrasi, dan sebagainya. Pengambilan dadih protein, pencucian, pengeringan, sampai mendapatkan isolat protein kedelai.
Setelah isolat proteinnya didapatkan, masih ada proses penambahan nutrisi, karbohidrat nabati, sumber lemak, vitamin, dan mineral, sehingga formula isolat protein tersebut kaya akan nutrisi dan bisa mendukung proses tumbuh kembang Si Kecil.
Penambahan berbagai nutrisi inilah yang membuat kualitas susu pertumbuhan dari soya jauh lebih unggul dibandingkan dengan susu soya yang tidak ditujukan untuk pertumbuhan. Bahkan kandungan gizi pada susu pertumbuhan berbahan soya sudah diatur sedemikian rupa berdasarkan kebutuhan Si Kecil sesuai usianya.
Jumlah Nutrisi
Susu pertumbuhan dari susu soya memiliki jumlah nutrisi yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan susu berbahan kedelai biasa. Beberapa nutrisi penting di dalamnya, antara lain sumber protein nabati, kaya akan serat, vitamin, mineral, DHA, AA, Omega 3, Omega 6, dan sebagainya. Bahkan susu ini juga mengandung asam lemak esensial. Yuk, Bunda, ketahui lebih lengkap tentang nutrisi dan kandungan susu soya di sini: Manfaat Susu Soya untuk Kesehatan Si Kecil.
Rasa Susu
Susu kedelai biasa seringkali masih beraroma langu, karena memang diolah secara tradisional. Kadang-kadang anak-anak masih ragu untuk meminum susu yang beraroma langu ini. Sedangkan susu pertumbuhan berbahan soya memiliki banyak pilihan varian rasa dan aroma yang bikin Si Kecil menyukainya. Misalnya, Morinaga Chil Kid Soya Vanilla dan Morinaga Chil Kid Soya rasa Madu.
Faktanya, susu pertumbuhan dari susu soya memang jauh lebih praktis dan lebih bermanfaat bagi tumbuh kembang Si Kecil lho, Bun. Mau cari susu pertumbuhan berbahan susu soya saja? Ayo cek di sini: Rekomendasi Susu Pertumbuhan untuk Si Kecil yang Alergi Susu.