Banyak isu menyiratkan bahwa estrogen di dalam susu kedelai dapat mempengaruhi anak laki-laki menjadi feminin. Namun, benarkah susu kedelai mempengaruhi hormon gender pada peminumnya?
Untuk menjawab ini, Bunda perlu mengetahui dulu bahwa ada beberapa macam susu kedelai. Yang pertama, adalah susu kedelai yang dibuat dari kacang kedelai utuh yang digiling dan diambil sarinya. Sedangkan yang kedua, adalah susu kedelai yang dibuat dari protein susunya saja, atau sudah tidak utuh lagi.
Perbedaannya, susu kedelai dari kacang kedelai utuh masih mengandung segala nutrisi di dalam kacang tersebut. Sedangkan susu kedelai yang dibuat dari protein susu, hanya mengandung proteinnya saja, tanpa nutrisi yang lainnya.
Di dalam kacang kedelai utuh, terkandung suatu komponen bernama isoflavon. Isoflavon ini sering disebut juga fitoestrogen, karena strukturnya mirip dengan hormon lain bernama estrogen.
Susu kedelai dari kacang kedelai utuh memang mengandung fitoestrogen ini. Sedangkan susu kedelai dari protein susu sudah tidak mengandung fitoestrogen sama sekali. Maka, jika orang meminum susu kedelai yang dibuat dari protein kedelai saja, ia tidak ikut mengonsumsi fitoestrogen.
Mitos Susu Soya pada Anak Laki-laki
Hormon estrogen sendiri memang dikenal masyarakat sebagai hormon yang mengembangkan organ seksual perempuan. Karena itu, banyak orang takut membiarkan anak laki-lakinya mengonsumsi makanan/minuman yang mengandung hormon estrogen, karena takut anaknya nanti menjadi seperti perempuan.
Orang juga takut membiarkan anak laki-lakinya mengonsumsi makanan/minuman yang mengandung fitoestrogen. Sebab, mereka percaya bahwa fitoestrogen akan mengurangi tingkat hormon testosteron pada anak laki-laki.
Dampaknya, mereka takut membiarkan anak laki-lakinya mengonsumsi susu soya. Sebab mereka menyangka susu soya itu sama dengan susu kedelai yang mengandung hormon fitoestrogen.
Padahal, tidak semua susu soya itu pasti mengandung hormon fitoestrogen. Karena, ada produk-produk susu soya yang komponen kedelainya hanya berupa isolat protein kedelai saja. Karena komponen kedelainya hanya berupa isolat protein kedelai, tanpa fitoestrogen, maka susu soya seperti ini jelas tidak akan membuat anak laki-laki menjadi feminin.
Hal ini dikonfirmasi oleh penelitian dari National Library of Medicine, yang menelaah korelasi antara susu soya dengan hormon estrogen pada anak yang meminum susu tersebut. Hasilnya, pada anak-anak yang minum susu soya, tidak ditemukan adanya peningkatan hormon estrogen.
Jadi susu kedelai berbahan isolat protein soya memang tidak akan meningkatkan hormon estrogen. Justru sebaliknya, susu ini memiliki manfaat penting untuk tumbuh kembang anak. Yuk, baca informasi selengkapnya: Manfaat susu kedelai untuk anak.
Susu Pertumbuhan dari Susu Soya Aman untuk Anak Laki
Selain mitos anak laki-laki bisa berpenampilan feminin atau ukuran organ kelamin jadi lebih kecil karena mengonsumsi minuman berbahan kedelai, ada pula yang khawatir mengenai efek samping konsumsi susu kedelai menyebabkan gangguan hormonal. Penyebabnya, karena terjadi ketidakseimbangan hormon estrogen pada Si kecil yang mengonsumsi susu berbahan protein soya yang mengandung fitoestrogen.
Padahal menurut World Nutrition Journal, isolat protein kedelai merupakan bentuk protein paling murni dari kedelai dengan kandungan protein minimal 90%. Artinya, jika kandungan protein yang tinggi tersebut menjadi bahan dasar susu pertumbuhan, maka susu yang dihasilkannya akan berkualitas tinggi.
Dalam proses pembuatan isolate protein kedelai, kandungan isoflavon sudah berkurang hingga lebih rendah 30% dibandingkan kedelai utuh. Rendahnya kadar isoflavon ini tidak berpengaruh pada hormon maupun plasma darah.
Hal ini dibuktikan dalam jurnal yang tayang di situs National Library of Medicine. Di dalam jurnal itu disebutkan bahwa tidak ditemukan adanya kandungan fitoestrogen pada plasma darah bayi yang mengkonsumsi minuman mengandung isolat protein soya. Jadi kecil kemungkinan Si Kecil yang mengonsumsi susu kedelai mengalami gangguan hormonal maupun gangguan perkembangan seksual.
Bila Bunda sedang mencari rekomendasi susu soya terbaik dengan nutrisi yang lengkap bagi Si Kecil yang alergi susu sapi, yuk cek rekomendasinya di sini: Pilihan Susu Soya Terbaik untuk Si Kecil.
Manfaat Susu Soya
Dalam jurnal berjudul Safety of soya-based infant formulas in children yang tayang di situs National Library of Medicine disebutkan, bahwa sudah hampir 100 tahun formula isolat protein soya diberikan kepada bayi. Sampai kapan bayi ini harus minum susu soya? Mari lihat jawabannya di sini: Bisakah Susu Soya Meningkatkan Berat Badan Si Kecil?
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian isolat protein soya sebagai alternatif bagi Si Kecil yang alergi susu sapi sejak tahun 2010. Hal ini karena banyaknya manfaat susu berbahan soya, seperti menjaga kesehatan saluran cerna.
Selain itu, susu soya juga mendukung perkembangan otak Si Kecil, karena kaya akan asam lemak Omega 3 dan Omega 9. Susu soya juga meningkatkan daya tahan tubuh. Dan masih banyak lagi manfaat dari susu soya.
Nah, sekarang Bunda nggak perlu khawatir dan ragu lagi untuk memberikan susu berbahan dasar soya atau kedelai kepada Si Kecil. Itu semua cuma mitos kok, Bun. Ayo Bunda, lihat betapa banyaknya manfaat susu soya untuk Si Kecil di artikel ini: Manfaat Susu Soya untuk Tumbuh Kembang Si Kecil.