Memahami aspek perkembangan anak usia dini merupakan langkah yang tepat bagi Bunda untuk mendukung Si Kecil tumbuh menjadi anak yang cerdas dan mampu menunjukkan potensi terbaiknya.
Setidaknya ada 6 aspek yang berkaitan dengan perkembangan ini. Untuk Bunda yang penasaran dan ingin tahu cara yang tepat mengoptimalkanya, yuk baca artikel ini.
6 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini
Ke-6 aspek perkembangan pada anak usia dini meliputi aspek-aspek nilai agama dan moral, fisik, motorik, kognitif, bahasa, dan sosial emosional. Mari lihat masing-masing aspek tersebut dengan contohnya.
1. Aspek Nilai Agama dan Moral
Aspek nilai agama dan moral menentukan bagaimana Si Kecil akan memiliki nilai budi pekerti dan sopan santun. Aspek ini juga menentukan keinginannya untuk menaati ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga Si Kecil dapat memiliki moral yang baik.
Contoh menerapkan aspek ini ialah ketika ia merasa tidak boleh mengambil sandal milik anak lain dan membuat sandal itu menjadi miliknya sendiri. Selain itu, aspek perkembangan ini dapat dianggap matang jika ia merasa perlu berdoa dulu sebelum memulai bermain.
2. Aspek Fisik
Aspek fisik merupakan aspek perkembangan ketika ia mengalami pertumbuhan fisik, di mana ukuran anggota tubuhnya bertambah. Pertumbuhan ini diperlukan, sebab peningkatan ukuran anggota tubuh yang ditandai peningkatan jumlah sel tubuh dengan ukuran yang lebih besar dibutuhkan untuk menjalankan fungsi normal tubuhnya.
Contoh perkembangan fisik ini dapat terlihat pada peningkatan berat badan, bertambahnya tinggi badan, semakin besarnya lingkar kepala, dan sebagainya.
3. Aspek Motorik
Aspek motorik merupakan aspek perkembangan di mana kemampuannya dalam menggerakkan tubuh untuk melakukan beragam kegiatan menjadi meningkat. Kemampuan ini bergantung pada tingkat keberhasilan koordinasi antara otak, saraf, dan otot.
Contoh aspek motorik ini ditandai kemampuan Si Kecil untuk berlari, naik-turun tangga, memegang gunting, atau sesederhana memegang mainan. Contoh lainnya juga berupa kemampuannya menggoreskan krayon, menyuapi dirinya sendiri dengan sendok, bersepeda, atau menari.
Perkembangan motorik ini berjalan secara bertahap sesuai umurnya, sehingga kemampuan yang didapatkannya pada usia kecil tentu tidak akan sebanyak kemampuan pada usia besar. Mari lihat tahap perkembangan dalam bidang motorik ini di sini: Tahap Perkembangan Motorik Anak Usia 1-5 Tahun.
4. Aspek Kognitif
Aspek kognitif meliputi kemampuan Si Kecil untuk memahami, mengingat, dan menerapkan informasi yang dipelajarinya. Kemampuan ini juga melibatkan kemampuan menganalisis suatu kejadian di sekitarnya, serta mengevaluasi dan menciptakan suatu hal yang dianggapnya baru bagi diri Si Kecil.
Contoh penerapan aspek kognitif ini pada anak-anak ialah menyelesaikan permainan puzzle, mampu menghafal nama-nama benda sekitarnya, atau mengenali jalan pulang dari tempat bermain ke rumah.
5. Aspek Bahasa
Aspek bahasa ialah peningkatan kemampuan Si Kecil dalam menyampaikan sejumlah kata dan kalimat, mengungkapkan isi pikiran dan perasaannya dengan orang-orang di sekitarnya, juga kemampuannya dalam menulis dan membaca.
Bunda dapat melihat contoh peningkatan kemampuan aspek ini ketika Si Kecil dapat berbicara dengan lancar kepada orang lain, serta memilih kata yang tepat untuk menjelaskan isi pikirannya.
6. Aspek Sosial Emosional
Aspek sosial emosional merupakan kemampuan Si kecil untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga dapat hidup berdampingan. Aspek ini juga mencakup kemampuannya untuk berespons terhadap suatu kejadian dan juga menyampaikan isi keinginannya.
Contoh penerapan aspek ini ialah rukun dengan temannya dan dapat bekerja sama ketika bermain. Contoh lainnya juga berupa kemampuannya menunjukkan tangisan atau kemarahan ketika ia tidak mendapatkan keinginannya, atau tertawa saat ia merasa senang.
Stimulasi Perkembangan Anak
Bunda dapat meningkatkan kemampuan Si Kecil dalam masing-masing aspek perkembangan melalui stimulasi.
Untuk aspek nilai agama dan moral, misalnya, Bunda dapat melakukan stimulasi dengan cara mengajaknya beribadah bersama keluarga secara teratur. Pada aspek fisik, Bunda melakukan stimulasi dengan mengajaknya berolahraga bersama seperti berenang atau jogging.
Sementara itu, Bunda dapat memberikan stimulasi aspek motorik dengan mengajaknya menari bersama mengikuti musik, dan memberinya tugas sederhana seperti melipat pakaian yang sudah disetrika.
Stimulasi bagi aspek kognitif sudah cukup familiar bagi para orangtua, yaitu dengan mengajaknya membaca buku cerita. Kegiatan ini juga memberinya stimulasi bagi aspek bahasa, yaitu dengan cara menanyakan pendapatnya tentang isi buku tersebut.
Sedangkan aspek sosial emosional dilakukan stimulasi dengan cara mengajaknya bermain bersama anak lain, dan selalu menanyakan perasaan Si Kecil setiap kali selesai melakukan kegiatan pada hari itu.
Bunda, kekurangan stimulasi pada perkembangan ini dapat mengganggu tumbuh kembangnya loh. Seperti apa sih gangguan yang dapat terjadi? Yuk, simak gangguannya di sini: Mengenal Berbagai Jenis Gangguan Tumbuh Kembang Anak.
Referensi:
-
CDC. CDC’s Developmental Milestones. Diakses pada tanggal 10 Januari 2024. https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/index.html
-
Kemdikbud. Perkembangan Anak Usia Dini. Diakses pada tanggal 10 Januari 2024. http://simdiklat.gtkpaud.kemdikbud.go.id/upload/modul_materi/3__Modul_Diklat_Dasar_2020_Perkembangan_Anak_Usia_Dini.pdf