Alergi susu sapi pada Si Kecil dapat terlihat dari gejala seperti bibir yang terlihat gatal-gatal atau terjadi ruam pada kulitnya setiap kali ia baru mengonsumsi susu sapi. Mengapa ia mengalami alergi ini? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini, Bunda.
Penyebab dan Gejala
Melansir dari IDAI, seorang anak dapat mengalami alergi susu sapi karena terlahir dari Bunda atau Ayah yang memang memiliki alergi tersebut.
Alergi ini dapat mengganggu berbagai sistem organ dalam tubuhnya. Misalnya, ia dapat mengalami gangguan pada saluran pernafasannya, yang ditandai batuk dan pilek setiap kali ia baru mengonsumsi susu sapi.
Ia juga dapat mengalami gejala pada saluran cernanya, misalnya muntah-muntah atau diare yang juga mengeluarkan darah. Gejala lainnya juga dapat terlihat pada kulitnya, antara lain ruam, biduran, atau pembengkakan pada kelopak matanya. Pada beberapa anak, bahkan dapat mengalami kehilangan kesadaran atau syok.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang ciri-ciri alergi ini, mari baca di sini: Kenali Tanda-tanda Alergi Susu Sapi pada Anak.
Cara Menghindari Reaksi Alergi
Reaksi alergi susu sapi pada Si Kecil dapat berkurang seiring dengan penambahan usianya. Gejala alergi umumnya berkurang sekitar 45-50% setelah usianya mencapai 1 tahun, bahkan mencapai 60-75% pada usia 2 tahun. Akhirnya, sangat mungkin ia tidak lagi mengalami reaksi alergi setelah usianya lebih besar lagi.
Namun, selama ia masih balita, Bunda perlu mengantisipasi terjadinya alergi tersebut dengan memberikan pantangan. Berikut ini langkah yang dapat Bunda tempuh.
1. Hindari Makanan yang Mengandung Produk Turunan Susu Sapi
Menghindari makanan yang merupakan turunan produk susu sapi akan mengurangi kejadian reaksi alergi pada Si Kecil. Contoh makanan ini dapat berupa keju, yoghurt, biskuit, dan sebagainya.
Penghindaran terhadap makanan ini mungkin akan memberikan tantangan tambahan bagi Bunda, karena juga membuat Bunda harus menyesuaikan menunya pula. Tantangan ini bahkan mungkin akan terasa lebih berat apabila ia masih berada dalam usia yang masih memilih-milih makanan, misalnya usia 1 tahun.
Namun, jangan khawatir. Terdapat berbagai menu yang masih dapat Bunda pilih untuknya dengan mempertimbangkan pantangan tersebut. Yuk, coba lihat beberapa rekomendasi menunya di sini: 6 Menu Makanan untuk Anak 1 Tahun yang Alergi Susu Sapi.
2. Memberikan Susu Pertumbuhan Alternatif
Terdapat beberapa macam susu pertumbuhan yang dapat memberikan nutrisi bagi Si Kecil, namun tidak mengandung susu sapi biasa, sehingga tidak akan menimbulkan reaksi alergi. Contohnya antara lain susu soya dan susu berbahan protein hidrolisat.
Susu soya seperti Morinaga Soya, dibuat dari bahan nabati. Dengan demikian, susu ini tidak mengandung protein susu sapi yang akan memicu reaksi alergi.
Susu berbahan protein hidrolisat memiliki kandungan berupa protein yang telah mengalami proses pemecahan. Protein seperti ini lebih mudah dicerna oleh tubuhnya, sehingga lebih jarang memicu reaksi alergi.
Agar pemberian nutrisi lebih komprehensif, maka Bunda bisa juga berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan memberitahukan alternatif susu yang cocok dan dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil. Beberapa anak dapat mencoba susu soya, sedangkan beberapa anak lainnya dapat meminum susu berbahan protein yang telah terhidrolisis. Agar Bunda dapat memahami perbedaan antara kedua macam susu ini, yuk baca halaman berikut ini: Susu untuk Anak Alergi Susu Sapi Usia 1 Tahun.
Referensi:
- IDAI. Mengenali Alergi Susu Sapi pada Anak. Diakses pada tanggal 17 September 2024. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengenali-alergi-susu-sapi-pada-anak
- IDAI. Susu Formula Alternatif untuk Alergi Susu Sapi. Diakses pada tanggal 17 September 2024. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/susu-formula-alternatif-untuk-alergi-susu-sapi