Beranda Artikel Alergi Alergi Makanan Tidak Bisa Hilang Permanen

Alergi Makanan Tidak Bisa Hilang Permanen

2022/11/07 - 05:19:57pm     oleh Morinaga Soya
 Cara Menangani Alergi Makanan pada Si Kecil

Bunda, apakah Si Kecil sering mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi makanan tertentu? Reaksi alergi yang timbul tentu saja mengganggu kenyamanan Si Kecil. Sayangnya, kondisi ini tidak bisa dihilangkan secara permanen. Meskipun begitu, Bunda bisa meredakan gejalanya dengan mengikuti panduan yang dibahas dalam artikel ini.

Apakah Alergi Makanan dapat Hilang secara Permanen?

Alergi makanan adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap zat tertentu dalam makanan yang dianggap berbahaya. Menurut riset yang ditayangkan di WebMD, anak-anak, terutama anak laki-laki, lebih rentan mengalami alergi makanan.

Sayangnya, alergi makanan tidak bisa hilang secara permanen. Meskipun ada berbagai jenis obat yang bisa dikonsumsi Si Kecil, obat-obatan ini tidak dapat menyembuhkan atau menghilangkan alergi, melainkan hanya meredakan reaksinya saja.

Apalagi jika Si Kecil memiliki faktor genetik atau bakat alergi, alergi ini bisa bertahan hingga dewasa. Jenis alergi juga bisa berubah seiring dengan perkembangan usia.

Cara Meredakan Gejala Alergi

Untuk meredakan kondisi Si Kecil, berikut beberapa cara yang bisa Bunda lakukan, di antaranya:

Menghindari Makanan Pemicu

Langkah pertama dan terbaik untuk mengatasi alergi yang dialami Si Kecil adalah menghindari makanan yang memicu reaksi alergi. Bunda harus mengetahui dengan pasti makanan apa saja yang menjadi pemicu alergi Si Kecil. Jika Bunda belum mengetahuinya, Bunda bisa melakukan tes alergi.

Contohnya, jika Si Kecil alergi terhadap susu sapi, maka hindari semua produk yang mengandung susu sapi, seperti es krim, cokelat, keju, dan produk olahan lainnya. Menghindari alergen adalah penanganan terbaik untuk mencegah reaksi alergi yang berbahaya.

Menggunakan Antihistamin dan Epinefrin

Obat antihistamin adalah salah satu cara efektif untuk meredakan gejala alergi makanan. Antihistamin bekerja dengan menghambat kerja histamin, zat yang menyebabkan reaksi alergi seperti gatal-gatal dan bentol.

Sementara kalau gejala alergi yang ditunjukkan berat, seperti sesak napas, denyut nadi lemah, batuk, Si Kecil terlihat lemas seperti mau pingsan, atau ada indikasi terjadi syok anafilaksis, maka bisa diatasi segera dengan suntikan epinefrin atau adrenalin pada paha.

Setelahnya, Bunda tetap harus mencari pertolongan medis, ya. Karena reaksi alergi berat hingga menyebabkan syok anafilaksis bisa membahayakan jiwa Si Kecil. Jika Bunda belum memahami apa itu syok anafilaksis dan bagaimana ciri-cirinya, baca artikel berikut yuk: Syok Anafilaksis: Reaksi Alergi yang Membahayakan Si Kecil.

Imunoterapi Oral

Dilansir dari situs US Food and Drugs Administration (FDA), alergi pada Si Kecil disebabkan reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat yang dianggap berbahaya atau alergen masuk ke tubuh. Pada tahun 2017, FDA menyetujui pemberian imunoterapi oral yang diletakkan di bawah lidah sebagai upaya mengatasi reaksi alergi.

Hal yang sama juga dijelaskan dalam Web MD, bahwa pemberian imunoterapi oral aman dan efektif untuk mengatasi alergi makanan pada Si Kecil, bahkan mulai dari Si Kecil berusia 1 tahun. Imunoterapi oral sudah terbukti dapat menurunkan kepekaan Si Kecil terhadap alergi.

Nah, demikianlah cara yang bisa Bunda lakukan untuk meredakan gejala alergi yang dialami Si Kecil. Jika ternyata Si Kecil alergi susu sapi, maka sebaiknya berikan susu alternatif yang lebih aman dan bisa mendukung tumbuh kembang Si Kecil. Contohnya susu soya yang merupakan alternatif terbaik. Mengapa demikian? Baca artikel berikut yuk: Beragam Kelebihan Susu Soya Sebagai Pengganti Susu Sapi.





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu