Beranda Artikel 0-12 Bulan Cara Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu yang Bekerja

Cara Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu yang Bekerja

2022/10/11 - 11:21:10am     oleh Morinaga Soya
Cara Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu yang Bekerja

Apakah mungkin untuk memberikan ASI eksklusif bagi Si Kecil saat Bunda telah kembali bekerja? Jangan khawatir Bunda, ada banyak cara pemberian ASI eksklusif pada ibu yang bekerja. Caranya adalah dengan menerapkan manajemen ASI yang tepat. Bunda bisa memberikan ASI kapan saja saat berada di rumah, baik pagi dan malam serta memompa ASI sebelum berangkat bekerja. Dengan begitu, bekerja sekaligus memberikan ASI tetap bisa dilakukan setiap harinya kok, Bunda. Bahkan, memberikan ASI eksklusif di 6 bulan pertama hidupnya bukan hanya bermanfaat bagi Si Kecil namun juga akan memberikan benefit bagi perusahaan dimana Bunda bekerja.

Pasalnya, menurut IKatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) angka absensi akibat Si Kecil sakit malahan menjadi berkurang sehingga produktivitas pekerjaan bisa tetap terjaga.

Dengan memberikan ASI, kedekatan dan ikatan batin yang terjalin antara Bunda dengan Si Kecil akan tetap terjaga bahkan saat berjauhan. Nah dengan begini, Bunda pasti jadi semakin semangat memberikan ASI bagi Si Kecil.

Cara Pemberian Asi Eksklusif pada Ibu yang Bekerja

Lalu ada beberapa hal yang bisa Bunda terapkan untuk bisa memberikan ASI eksklusif sembari bekerja dengan cara ini:

1. Memberi Tahu Pihak Kantor

Salah satu hal yang tak kalah penting untuk membantu Bunda mendapatkan waktu memerah ASI di kala bekerja adalah dengan memberitahu pihak Human Resource Department (HRD) untuk memberikan waktu agar Bunda dapat memerah ASI. Dengan demikian, Bunda bisa memerah ASI dengan tenang tanpa terganggu pekerjaan dalam kurun waktu tertentu

2. Atur Jadwal Pemberian ASI

Sebelum mulai kembali ke kantor, Bunda sudah harus mempersiapkan untuk menabung ASI eksklusif kira-kira 2 minggu sebelum bekerja. Kemudian, Bunda harus mulai mengatur jadwal pemberian ASI eksklusif dan berapa banyak yang harus Bunda siapkan agar bisa diberikan kepada Si Kecil saat Bunda tidak ada di rumah.

Lalu jangan lupa untuk memperhatikan cara penyimpanan ASInya ya Bunda. ASI yang disimpan di suhu ruangan atau berkisar antara 25 derajat celcius dapat bertahan hanya selama 4 jam. ASI yang disimpan di kulkas dengan suhu 4-10 derajat celcius mampu bertahan selama 5-8 hari. ASI juga dapat bertahan di penyimpanan suhu -10 derajat celcius selama 2-4 bulan. Dan untuk freezer dengan suhu 18 derajat celcius atau lebih rendah dari itu, ASI mampu bertahan selama 6-12 bulan.

3. Latihan Memerah ASI

Banyak cara yang bisa dilakukan Bunda untuk melatih diri memerah ASI, baik menggunakan tangan, pompa manual, ataupun elektrik. Pelatihan ini dan media memompanya tentu harus disesuaikan dengan kenyamanan Bunda ya. Latihan ini bisa segera dilaksanakan saat ASI keluar pertama kali ataupun dikala payudara mulai terasa penuh.

4. Menjaga Asupan Makanan

Tanpa Bunda sadari, kegiatan menyusui masih merupakan lanjutan dari kehamilan. Jadi apapun yang Bunda butuhkan dalam menjaga kesehatan selama masa kehamilan tetap diperlukan selama periode menyusui. Hal ini karena kebutuhan nutrisi, gizi, dan pola hidup sehat yang masih diperlukan, atau malah kebutuhannya bisa jadi lebih tinggi.

Nutrisi sendiri secara garis besar dibedakan menjadi makronutrien dan mikronutrien, makronutrien dikenal secara tiga besar, yakni lemak, protein, serta karbohidrat. Sedangkan mikro terdiri dari vitamin dan mineral. Semua gizi ini perlu dicukupi kebutuhannya oleh Bunda. Tak lupa, kebutuhan kalori Bunda yang masih menyusui kurang lebih harus ekstra 300 hingga dengan 400 kalori dibandingkan dengan Bunda yang sudah tidak lagi menyusui.

Bila Si Kecil memiliki alergi makanan atau alergi susu, Bunda juga harus menjaga asupan bunda dengan menghindari makanan yang menjadi pemicu alergi, sehingga potensi terjadinya reaksi alergi pada bayi melalui ASI dapat diminimalisir. Yuk, coba beberapa resep yang aman untuk alergi berikut ini: 6 Menu Makanan & Minuman untuk Ibu Menyusui Bayi Alergi.

5. Menjaga Asupan Cairan

Asupan cairan Bunda yang tengah menyusui tentunya harus lebih ekstra dibandingkan orang dewasa pada umumnya. Nyatanya, cairan yang masuk ke dalam tubuh Bunda memiliki peran penting loh bagi kelancaran proses menyusui Si Kecil. Bila orang dewasa pada umumnya disarankan untuk minum 8 gelas air putih per hari, Bunda mungkin memerlukan lebih dari 8 gelas per harinya, karena komponen ASI memiliki bahan dasar air.

Melansir dari Stanford Health, Bunda juga memerlukan asupan cairan tambahan lainnya seperti susu formula khusus untuk Bunda yang menyusui atau susu berbahan dasar kacang almond yang mengandung nutrisi penting seperti vitamin E, B2, B3, B1, dan kalsium yang Bunda butuhkan.

6. Tetap Rileks

Tenggat pekerjaan serta rasa lelah karena harus mengurus Si Kecil terkadang bisa menjadi faktor yang bisa menyebabkan Bunda menjadi stress. Padahal, salah satu kunci yang agar Bunda tetap bisa sukses memberikan ASI eksklusif bagi Si Kecil adalah dengan menghindari stress.

Ketika mengalami stress, ASI kualitas ASI juga dapat turut terpengaruh dan kuantitasnya juga akan menjadi lebih sedikit. Salah satu upaya yang bisa Bunda lakukan untuk menghindari stress adalah dengan melakukan aktivitas yang Bunda gemari di sela-sela menyusui, seperti menjalankan hobi, menonton acara favorit, ataupun hanya beristirahat.

7. Usahakan Menyusui Langsung

Walaupun Si Kecil tidak bisa langsung menyusu kepada Bunda lantaran Bunda harus bekerja, namun sempatkanlah untuk menyusui Si Kecil secara langsung secara rutin. Waktu terbaik yang bisa Bunda manfaatkan adalah ketika akan berangkat kerja, pulang kerja atau waktu menjelang tidur malam Si Kecil. Kegiatan menyusui secara langsung ini bisa mempererat ikatan batin antara Bunda dan Si Kecil.

Selain itu, Bunda harus memantau pertumbuhan bayi untuk memastikan bahwa mereka mencapai berat badan ideal sesuai usianya selama masa ASI eksklusif. Yuk, simak tips menaikkan berat badan bayi di sini: Cara Menaikkan Berat Badan Bayi ASI Eksklusif.

Sukses ASI Eksklusif Sambil Bekerja

Melansir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Si Kecil yang menjalani program ASI eksklusif akan memiliki antibodi lebih kuat dan pertahanan terhadap penyakit saat sistem kekebalan tubuh mereka mulai berkembang, dibandingkan dengan Si Kecil yang tidak diberikan ASI. Maka dari itu, jangan heran bila banyak pakar dan organisasi yang mendukung pemberian ASI eksklusif.

Pemberian ASI ini juga disarankan diberikan selama 6 bulan pertama hidup Si Kecil. Memasuki usia lebih dari 6 bulan, kebutuhan nutrisi Si Kecil tidak lagi dapat tercukupi hanya dengan ASI saja, sehingga perlu diperkenalkan dengan sumber makanan lain, baik susu formula maupun MPASI. Namun, pemberian ASI tetap disarankan untuk dilangsungkan hingga Si Kecil berusia 2 tahun.

Ada 2 langkah yang bisa Bunda lakukan guna mensukseskan pemberian ASI ini, yaitu:

1. Memerah ASI di Tempat Kerja

Bunda bisa menyediakan cadangan ASI dengan memerah ASI ketika berada di tempat kerja dengan menggunakan pompa ASI elektrik berkualitas. Orang di rumah bisa memberikan ASI melalui media lain seperti feeder cup, botol susu, dan lainnya.

Memastikan Si Kecil mendapatkan ASI yang cukup sangatlah penting karena banyak manfaat yang akan didapatkan, misalnya optimalnya perkembangan otak. Untuk Bunda yang ingin tahu penjelasan lengkap terkait ini, yuk baca: Manfaat ASI bagi Bayi dan Kandungan Nutrisinya.

2. Memberikan Susu Formula saat Ibu Bekerja

Lalu, cara kedua adalah bila Bunda karena beberapa hal lainnya tidak dapat memompa ASI di kantor, Si Kecil dapat diberikan susu formula selama Bunda bekerja, namun ketika sudah di rumah, Bunda bisa langsung menyusui Si Kecil, karena bagaimanapun juga ASI eksklusif adalah yang terbaik. Namun bila memang karena satu dan lain hal Bunda tak dapat memberikan ASI, maka pilihan lain adalah susu formula.

Bila mengambil langkah ini, pastikan Bunda memilih susu formula terbaik bagi Si Kecil yang bisa memberikan nutrisi bagi tumbuh kembangnya. Salah satu susu formula yang bisa menjadi acuan adalah Morinaga Soya MoriCare Triple Bifidus yang diformulasikan bagi Si Kecil yang memiliki intoleransi laktosa atau alergi terhadap susu sapi. Karena terbuat dari 100% isolat protein soya yang dilengkapi dengan kandungan 14 vitamin dan 9 mineral sehingga mendukung Si Kecil meski Alergi Tetap Berprestasi.

Nah, demikian cara pemberian ASI eksklusif pada Ibu yang bekerja yang bisa Bunda terapkan. Tetap jaga pola kehidupan sehat dan hindari stress. Jangan patah semangat ya, Bunda. Tetap berpikir positif bahwa Bunda pasti bisa memberikan ASI eksklusif secara optimal bagi Si Kecil.

Demi kelancaran memberikan ASI eksklusif, Bunda juga perlu memahami manajemen laktasi untuk kelancaran proses menyusui Si Kecil. Pelajari lebih lanjut dalam artikel berikut yuk: Peran Manajemen Laktasi untuk Kelancaran Proses Menyusui





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu