Biduran, atau urtikaria, merupakan kondisi kulit yang ditandai munculnya bercak kemerahan yang terasa gatal. Biasanya kondisi ini merupakan reaksi alergi dan tidak menular. Meskipun sering kali sembuh sendiri dalam waktu 24 jam, kondisi ini seringkali terasa tidak nyaman bagi Si Kecil. Yuk Bunda, ketahui gejala, penyebab, dan cara mengatasinya berikut ini.
Gejala
Biduran ditandai dengan munculnya benjolan kemerahan atau bercak merah yang agak menonjol pada kulit. Kemunculannya terjadi pada berbagai bagian tubuh, seperti wajah, leher, lengan, kaki, dan punggung. Ukurannya pun bervariasi, mulai dari kecil hingga sebesar piring.
Selain kemerahan, biasanya Si Kecil juga akan merasa tidak nyaman. Uniknya, bercaknya dapat berpindah dalam hitungan jam, meskipun jumlah dan ukuran bercaknya tetap sama.
Dalam beberapa kasus, biduran bisa menyerupai bruntusan, tetapi lebih sering dikaitkan dengan reaksi alergi tertentu. Untuk memahami tentang bruntusan ini, simak di sini yuk: Bruntusan pada Bayi, Sebab dan Cara Mengatasinya.
Penyebab
Umumnya, biduran disebabkan oleh reaksi alergi makanan. Makanan yang dapat memicu alergi ini antara lain susu sapi, kacang-kacangan, kerang, dan produk olahan susu. Pemicu alergi lainnya juga dapat berupa obat antibiotik.
Beberapa kasus alergi juga dapat dipicu oleh lateks, jamur, hewan peliharaan, dan debu. Alergen ini bisa ditemukan di lingkungan sekitar dan sering kali tidak disadari oleh Si Kecil.
Ketika Si Kecil terpapar alergen, sistem kekebalan tubuhnya akan melepaskan histamin, sehingga menyebabkan cairan dari pembuluh darah kecil di bawah kulit bocor. Cairan inilah yang membentuk bintik-bintik merah yang dikenal sebagai biduran.
Cara Mengatasi
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengompres bagian yang terkena biduran dengan air dingin atau es batu yang dibungkus kain. Kompres ini akan meredakan gatal dan bengkak, sekaligus membuat Si Kecil merasa lebih nyaman.
Mandi dengan air hangat juga bisa menjadi alternatif untuk menenangkan gatal. Namun, suhu airnya tak boleh terlalu panas, karena dapat memperparah kondisi kulit yang teriritasi.
Si Kecil juga perlu diawasi agar tidak menggaruk bagian yang terkena biduran. Jika tidak membaik setelah beberapa hari, atau disertai gejala lain yang lebih serius, segera konsultasikan ke dokter. Dokter mungkin akan merekomendasikan antihistamin untuk membantu menguranginya, tetapi penggunaannya harus sesuai dengan resep dokter.
Apabila biduran disebabkan produk yang digunakan Si Kecil, maka Bunda perlu mencari alternatifnya. Produk seperti losion, sabun, dan sampo yang diformulasikan khusus untuk kulit sensitif, akan dapat membantu mencegah biduran.
Bunda juga bisa mencoba menggunakan produk yang bersifat hipoalergenik, yang dirancang untuk minim menghasilkan reaksi alergi.
Bunda juga perlu menghindari pemicu yang diketahui. Jika Bunda sudah mengetahui alergen atau kondisi yang menyebabkan biduran, maka sebisa mungkin hindari paparan tersebut terhadapnya. Misalnya, jika makanan tertentu memicu biduran, pastikan makanan tersebut tidak lagi diberikan lagi kepada Si Kecil. Hal ini adalah cara terbaik untuk mencegah kambuhnya biduran di masa mendatang.
Selain cara-cara tadi, Bunda bisa memberikan Si Kecil nutrisi untuk memperkuat Ketahanan Tubuh Ganda dan mengurangi gejala alergi. Pilihlah bahan makanan yang kaya nutrisi untuk mencukupi kebutuhannya, dan lengkapi juga dengan Morinaga Chil School Triple Bifi yang mampu mengurangi gejala alergi Si Kecil. Apa saja manfaatnya daripada susu lain yang serupa? Yuk, simak di sini: Chil School Soya: Manfaat, Kandungan, dan Cara Penyajian.
Referensi:
- Cleveland Clinic. Hives in Children. Diakses pada tanggal 25 Juli 2023. https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/22454-hives-in-children
- Kids Health. Hives (Urticaria). Diakses pada tanggal 25 Juli 2023. https://kidshealth.org/en/parents/hives.html
- NHS. Hives. Diakses pada tanggal 25 Juli 2023. https://www.nhs.uk/conditions/hives