Beranda Artikel 37-72 Bulan Kebutuhan Serat Si Kecil yang Alergi terhadap Protein Susu Sapi

Kebutuhan Serat Si Kecil yang Alergi terhadap Protein Susu Sapi

2024/10/21 - 08:48:54pm     oleh Morinaga Soya
kebutuhan serat harian

Apakah alergi Si Kecil seringkali menimbulkan gejala pencernaan, sehingga mengganggu bermainnya sehari-hari? Gejala ini dapat berkurang apabila Bunda memberinya konsumsi nutrisi berupa serat dengan cukup. Umumnya, anak-anak yang berusia 1-12 tahun membutuhkan nutrisi tersebut antara 19-27 gram setiap harinya.

Banyak penelitian menunjukkan, anak-anak yang memiliki risiko alergi akan lebih jarang mengalami gangguan pencernaan tersebut ketika kebutuhan seratnya tercukupi. Bagaimana mencukupi serat akan menghindarkannya dari gangguan tersebut? Yuk, cari tahu hubungannya dalam artikel ini.

Alasan Si Kecil yang Alergi Memerlukan Serat

Kebutuhan serat pangan yang terpenuhi dapat membantu Si Kecil untuk memiliki daya tahan tubuh yang lebih tinggi. Ini dikarenakan serat pangan dapat menstimulasi pertumbuhan bakteri baik (atau probiotik). Bakteri ini akan menjaga kesehatan usus, yang bertugas mencerna makanan, sekaligus membantu pencernaan untuk menoleransi alergen.

Sebuah artikel penelitian di Frontiers menyebutkan, alergi yang dialami anak-anak terhadap makanan sering terjadi karena pencernaan mereka menimbulkan reaksi peradangan ketika tubuh terpapar oleh makanan tersebut. Tetapi, ternyata reaksi peradangan tersebut dapat berkurang setelah mereka mengonsumsi probiotik berupa bakteri Bifidobacterium longum.

Agar populasi B. longum ini cukup kuat untuk mengurangi reaksi peradangan, mereka memerlukan konsumsi serat pangan yang cukup. Serat ini digunakan untuk menutrisi bakteri tersebut agar dapat berkembang biak dan mampu memperkuat pencernaan dalam melawan alergi.

Kebutuhan

Pada dasarnya, kebutuhan serat anak-anak berbeda-beda, tergantung pada usianya. Berikut ini angka kecukupan serat per hari yang dianjurkan menurut Kementerian Kesehatan:

  • Usia 1-3 tahun: 19 gram
  • Usia 4-6 tahun: 20 gram
  • Usia 7-9 tahun: 23 gram
  • Usia 10-12 tahun: 27-28 gram

Memenuhi Kebutuhan Serat

Untuk memenuhi kebutuhan Si Kecil, sebaiknya Bunda memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Tidak hanya terkait kandungan seratnya, tetapi Bunda juga perlu mempertimbangkan hal-hal yang mampu membantu penyerapan serat tersebut.

Makanan dan Minuman yang Mengandung Serat

Untuk memenuhi serat, Bunda bisa memberikan buah-buahan dan sayur-mayur. Kelompok makanan tersebut memiliki kadar serat yang tinggi sehingga akan mampu memenuhi kebutuhan Si Kecil. Agar ia tergugah untuk mengonsumsinya, Bunda dapat menyajikannya dalam hidangan yang variatif dan menarik, misalnya apel yang disajikan sebagai dessert atau wortel yang diolah menjadi isian kue.

Akan lebih baik lagi apabila Bunda menyajikan buah-buahan bersama oatmeal. Oatmeal juga mengandung banyak serat, sehingga akan semakin memperbanyak asupan nutrisi tersebut bagi Si Kecil.

Serat juga dapat Bunda berikan kepada Si Kecil dalam bentuk susu pertumbuhan. Dalam memilih susu ini, sebaiknya Bunda memeriksa dengan teliti berapa banyak kandungan serat di dalamnya agar semakin besar asupan yang dapat Bunda berikan untuknya.

Penuhi Kebutuhan Serat Larut dan Tak Larut

Serat terbagi atas 2 jenis, yaitu serat larut dan serat tidak larut, dan keduanya sama pentingnya bagi Si Kecil.

Serat larut adalah serat yang memiliki sifat mudah larut dalam air. Bunda bisa menemukannya pada makanan seperti sayuran hijau dan buah-buahan (misalnya pisang, apel, jeruk). Jenis serat ini penting untuk membantu menyerap air di usus dan membuat tinja menjadi lebih padat. Apabila Si Kecil sering mengalami reaksi alergi berupa diare, serat larut ini akan membantu mengurangi frekuensi diarenya.

Sedangkan serat tidak larut adalah serat yang tidak dapat larut dalam air. Serat ini dapat ditemukan dalam makanan seperti roti gandum, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Serat jenis ini mempunyai kemampuan untuk memperbaiki konsistensi tekstur tinja Si Kecil.

Beberapa anak yang mengalami alergi susu sapi akan sangat terbantu oleh serat tidak larut ini. Ini dikarenakan alergi tersebut dapat menimbulkan peradangan pada otot usus, dan peradangan itu akan menghambat usus untuk mengeluarkan sisa makanan ketika mereka buang air besar, atau disebut juga sembelit. Serat tidak larut akan memperlembut tekstur tinja pada Si Kecil yang sembelit tersebut, sehingga ia akan buang air besar dengan lebih mudah.

Cukupi Konsumsi Air Agar Penyerapan Serat Maksimal

Mengajak Si Kecil minum dengan cukup juga sangat penting, karena air berperan untuk membantu proses penyerapan serat dalam tubuhnya. Saat Si Kecil mengkonsumsi serat larut, air akan membantu serat tersebut membentuk tekstur seperti bubur, sehingga memudahkan serat tersebut diserap tubuh dan melakukan fungsinya untuk melancarkan proses pencernaan.

Karena Si Kecil memiliki alergi terhadap protein susu sapi, maka memenuhi kebutuhan serat hariannya jadi sangat penting untuk mencegah reaksi alerginya kambuh. Serat tersebut akan mampu meningkatkan pertumbuhan probiotik yang dapat mengurangi reaksi alerginya, sekaligus mengurangi gangguan pencernaan yang dialami akibat alergi tersebut.

Serat dapat diberikan dengan mudah melalui susu pertumbuhan berbahan soya. Kini, Bunda dapat menemukan susu pertumbuhan berbahan protein soya yang tidak hanya tinggi serat, tetapi juga diperkaya berbagai nutrisi yang membantu mengurangi gejala alerginya. Yuk, lengkapi kebutuhan serat Si Kecil dengan memberinya susu berikut ini: Susu Soya Untuk Si Kecil Usia 1-12 Tahun.

Referensi:

Alomedika. Kurangnya Asupan Serat Tingkatkan Risiko Alergi pada Anak. Diakses tanggal 2 Oktober 2024. https://www.alomedika.com/kurangnya-asupan-serat-tingkatkan-risiko-alergi-pada-anak

Frontiers. Viability Status-Dependent Effect of Bifidobacterium longum ssp. Longum CCM 7952 on Prevention of Allergic Inflammation in Mouse Model. Diakses 14 Oktober 2024. https://www.frontiersin.org/journals/immunology/articles/10.3389/fimmu.2021.707728/full

Kementerian Kesehatan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2019. Diakses tanggal 2 Oktober 2024. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu
bannerinside bannerinside
allysca