Beranda Artikel 0-12 Bulan Tips Perawatan Tali Pusat Bayi Agar Tidak Infeksi

Tips Perawatan Tali Pusat Bayi Agar Tidak Infeksi

2021/10/25 - 08:35:25am     oleh Morinaga Soya
cara merawat tali pusat

Tepat setelah Si Kecil lahir, tali pusarnya akan dipotong sebanyak 2-3 cm oleh tenaga kesehatan dan dibersihkan menggunakan alkohol dengan kadar 70%. Setelah Bunda dan Si Kecil diperbolehkan pulang dari tempat bersalin, tentu yang akan menjadi pertanyaan bagaimana cara merawat tali pusar bayi?

Untuk mendapat panduan yang tepat, Bunda dapt membaca artikel ini sampai selesai ya. Sebab, perawatannya tidak boleh dilakukan sembarangan karena dapat menyebabkan Si Kecil terinfeksi atau iritasi.

Berapa Lama Tali Pusar Bayi Lepas?

Proses pelepasan tali pusat sendiri menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) biasanya akan memakan waktu satu minggu, namun mungkin dalam beberapa kasus akan mengalami keterlambatan sehingga membutuhkan waktu 10-14 hari lamanya.

Setelah bayi lahir, tali pusar biasanya akan dipotong beberapa sentimeter dari perut Si Kecil dan dipasang ikatan tali pusar. Pada awalnya, tali pusar bayi akan terlihat basah dan berlendir. Namun, seiring berjalannya waktu, tali pusar akan mengering dan mengalami perubahan warna menjadi coklat atau hitam. Ini adalah tanda bahwa pembuluh darah di tali pusar telah menyusut dan proses penyembuhan berlangsung.

Ciri Tali Pusar Bayi akan Lepas

Selama seminggu setelah tali pusar bayi dipotong akan terjadi beberapa perubahan yang menandakan akan puput. Berikut beberapa hal yang bisa Bunda kenali, antara lain:

  • Kering dan Mengeras: Salah satu ciri utama bahwa tali pusar Si Kecil akan lepas adalah ketika tali pusar tampak kering dan mengeras. Proses pengeringan menandakan bahwa pembuluh darah di dalamnya telah menyusut.
  • Perubahan Warna: Tali pusar bayi yang akan lepas akan mengalami perubahan warna yang lama-kelamaan menjadi coklat atau hitam. Ini menunjukkan bahwa darah di tali pusar telah menggumpal dan proses penyembuhan sedang berlangsung.
  • Aroma yang Berubah: Pada awalnya, tali pusar mungkin memiliki aroma yang khas. Namun, seiring berjalannya waktu, aroma tersebut akan berubah menjadi tidak terlalu kuat atau bahkan tidak tercium sama sekali.
  • Tidak Ada Tanda Infeksi: Ciri yang sangat penting yang perlu Bunda kenali adalah tidak adanya tanda-tanda infeksi. Jika tali pusar Si Kecil mengalami pembengkakan, kemerahan yang berlebihan, atau keluar cairan berbau busuk, segera konsultasikan dengan dokter.

Cara Merawat Tali Pusar Bayi

Untuk mempermudah Bunda merawat tali pusat Si Kecil, berikut beberapa tips perawatan tali pusat yang bisa Bunda praktikkan:

Membersihkan Tali Pusat

Sebelum membersihkan tali pusat Si Kecil, selalu ingat untuk mencuci tangan Bunda terlebih dahulu dengan menggunakan sabun antiseptik dan juga air yang mengalir. Terutama, mengingat tali pusat masih sangat sensitif, maka memastikan tangan Bunda bersih untuk menghindari kuman yang ada di tangan supaya tidak masuk ke tubuh Si Kecil melalui luka di tali pusat.

Usai memastikan tangan Bunda bersih, cobalah dengan perlahan membersihkan tali pusat Si Kecil dengan menggunakan kapas atau kain lembut yang sudah direndam air hangat. Sebelum mulai membersihkan, peras air dari kapas atau kain terlebih dahulu, lalu lap secara perlahan kulit tali pusat yang kotor atau lengket. Setelahnya, Bunda bisa mengeringkannya dengan kain lembut secara perlahan. Atau Bunda bisa mengeringkannya menggunakan cotton bud yang steril dengan cara menggulirkannya ke kanan dan kiri dengan pelan-pelan.

Saat merawat tali pusat Bunda hanya cukup menggunakan air, membasuhnya menggunakan alkohol ataupun cairan antiseptik justru bisa mengakibatkan kulit di sekitar tali pusat menjadi kering dan teriritasi. IDAI juga menyarankan untuk menghindari memberikan minyak, bedak, jamu, ataupun obat herba di sekitar tali pusat karena malah akan membuatnya basah dimana tali pusat sebenarnya lebih baik dibiarkan dan harus tetap dijaga agar tetap dalam keadaan kering.

Tali Pusat Harus Kering

Supaya cepat kering dan lepas, usahakan agar tali pusat tidak tertutup apapun. Hal ini dimaksudkan agar sirkulasi udara di area tali pusat bisa masuk sehingga akhirnya tali pusat mengering dan lepas. Perhatikan juga ketika Bunda memakaikan popok pada Si Kecil supaya popoknya tidak menutupi tali pusat. Selain supaya sirkulasi udara tetap lancar, namun hal ini juga bertujuan agar tali pusat tidak terkontaminasi dengan air seni ataupun feses Si Kecil agar tidak terjadi infeksi.

Kalau bisa Bunda disarankan untuk memandikan Si Kecil menggunakan waslap selama tali pusat masih ada. Tujuannya tentu agar tali pusat tetap kering. Bunda bisa memandikannya dengan berendam saat tali pusat sudah puput. Usai memandikan Si Kecil segera bersihkan tali pusat dan keringkan bila terkena air dengan cara mengangin-anginkannya atau melapnya dengan lembut. Pakaikan Si Kecil pakaian yang tidak terlalu ketat dengan bahan yang menyerap keringat. Hindari pula memakaikan pakaian dengan model body suit atau one piece (yang menutupi seluruh tubuh) pada Si Kecil.

Biarkan Tali Pusat Lepas Dengan Sendirinya

Membiarkan tali pusat lepas dengan sendirinya merupakan cara yang tepat untuk merawat tali pusat dengan benar. Jangan pernah memaksakan atau menarik tali pusat agar cepat lepas ya, Bunda. Cara ini disinyalir malah bisa menyebabkan pendarahan serta infeksi pada Si Kecil. Bentuk dan warna tali pusat pada setiap bayi bisa berbeda-beda. Seiring dengan berjalannya waktu, adalah hal yang normal bila warnanya mulai berubah.

Salah satu ciri tali pusar bayi akan lepas bisa dilihat dari perubahan warnanya, mulai dari putih kekuningan menjadi coklat, abu-abu, ungu, atau biru, hingga akhirnya mengering dan berubah hitam sebelum tali pusar akhirnya puput. Ketika sudah lepas, Bunda mungkin memperhatikan adanya bengkak atau bekas di mana tali pusat berada menjadi berwarna kemerahan. Kadang bahkan ada darah yang keluar. Hal in merupakan hal wajar dan akan berlangsung selama beberapa hari kedepannya.

Hindari Penggunaan Obat atau Salep

Salah satu cara paling tepat mengobati tali pusar bayi yang belum kering adalah dengan membiarkannya saja. Cukup bersihkan dengan air atau lap basah bila tali pusat kotor. Selain itu, Bunda tidak perlu memberikannya salep ataupun obat yang bertujuan agar tali pusat cepat kering. Memberikan apapun tanpa anjuran, saran, serta resep dokter sebaiknya tidak dilakukan karena malah bisa beresiko membahayakan kesehatan Si Kecil.

Saat tali pusat lepas dan area pusar sedikit berdarah, Bunda tidak perlu khawatir karena ini merupakan hal yang wajar. Kondisi yang perlu diwaspadai adalah ketika tali pusar Si Kecil menunjukan gejala infeksi seperti:

  • Area tali pusar bernanah
  • Disertai demam
  • Kulit di sekitar area tali pusat menjadi bengkak dan berwarna kemerahan
  • Tali pusat berwarna kekuningan dan mengeluarkan bau tidak sedap
  • Terjadi pendarahan terus menerus di area tali pusat
  • Si Kecil menjadi rewel dan kerap menangis bila area kulit tali pusatnya disentuh

Jika terjadi salah satu cara mengatasi tali pusar yang bernanah dan menunjukan gejala ini adalah dengan membawanya ke dokter untuk diperiksakan. Bila usai kurun waktu 3-6 minggu tali pusatnya belum juga lepas dengan sendirinya, segera juga bawa Si Kecil ke dokter, karena bisa jadi ini indikasi adanya masalah kesehatan, baik itu infeksi ataupun gangguan sistem kekebalan tubuh.

Setelah memahami perawatan kondisi Si Kecil yang baru lahir, Bunda juga perlu mengetahui apa saja tahapan tumbuh kembangnya agar Bunda dapat memastikan kondisi Si Kecil optimal dan sesuai dengan usianya. Baca informasi selengkapnya di sini yuk: Tahapan Tumbuh Kembang Anak yang Ideal Sesuai Usia

Referensi:

  • IDAI. Perawatan tali pusat bayi baru lahir. Diakses pada tanggal 10 Januari 2024. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perawatan-tali-pusat-bayi-baru-lahir

  • Cleveland Clinic. Umbilical Cord Care. Diakses pada tanggal 10 Januari 2024. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/11308-umbilical-cord-appearance-and-care





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu
bannerinside bannerinside
allysca