Beranda Artikel 13-36 Bulan Apakah BAB Bayi Berlendir Berbahaya atau Normal?

Apakah BAB Bayi Berlendir Berbahaya atau Normal?

2024/05/29 - 01:15:48pm     oleh Morinaga Soya
bab-bayi-berlendir

Sebagian buang air besar bayi yang berlendir merupakan suatu hal yang normal. Namun, ada kondisi di mana lendir pada kotoran ini berbahaya, karena bisa mengindikasikan adanya infeksi, alergi serta kondisi lainnya. Yuk, Bunda simak, supaya tahu tanda-tanda jika feses Si Kecil tidak normal.

Penyebab BAB Berlendir pada Bayi

Buang air besar dapat mengeluarkan lendir karena lendir merupakan cairan normal yang diproduksi usus untuk mempermudah kotoran dikeluarkan.

Namun, ada beberapa kondisi yang menyebabkan produksi lendir meningkat, antara lain tumbuh gigi. Ketika ia sedang tumbuh gigi, ia dapat memproduksi banyak air liur dari mulutnya. Air liur ini kemudian mengalir ke usus, dan jika liurnya sampai berlebihan, maka ususnya dapat mengalami iritasi. Akibat iritasi ini, maka usus akan berlendir dan lendir keluar bersama feses.

Alergi terhadap makanan tertentu seperti kacang juga dapat meningkatkan lendir. Pada situasi ini, tubuh menganggap kacang sebagai zat berbahaya yang perlu dibuang, dan tubuh menghasilkan lebih banyak lendir untuk “melawan” kacang tersebut.

Kondisi lainnya yang juga meningkatkan produksi lendir adalah intoleransi laktosa. Pada kondisi ini, usus yang sulit mencerna laktosa menyebabkannya bereaksi dengan mengeluarkan lendir sampai berlebihan. Karena tidak berhasil mencerna laktosa, maka usus tersebut kemudian mengeluarkan sisa-sisa makanan dalam bentuk feses bersama lendir tersebut.

Waktu untuk Mewaspadai Lendir

Bunda tidak perlu khawatir selama Si Kecil masih aktif dan tidak menunjukkan adanya gejala-gejala infeksi atau lainnya. Namun, perlu diwaspadai jika sudah muncul darah pada kotoran Si Kecil.

Darah pada kotorannya dapat terjadi jika ia ternyata mengalami alergi makanan. Jika alergi ini tidak disadari oleh Bunda, Bunda akan memberikan makanan yang sama terus-menerus dan menyebabkan tubuhnya terus-menerus bereaksi mengeluarkan darah melalui kotorannya. Akibatnya, lama-kelamaan ia menjadi kekurangan darah yang seharusnya berfungsi untuk mengalirkan oksigen ke organ-organ tubuhnya.

Lendir pada fesesnya juga perlu diwaspadai apabila ia juga mengalami demam. Ini dapat terjadi apabila ia mengalami infeksi pada saluran pencernaannya. Apabila infeksi ini tidak ditangani, maka lama-kelamaan infeksi ini akan menjalar ke organ-organ tubuhnya yang lain dan merusak organ tersebut.

Penanganan

Apabila Bunda merasa lendir tersebut sudah patut diwaspadai karena menunjukkan gejala-gejala tadi, maka Bunda perlu segera membawanya ke dokter. Dokter akan memeriksa apakah Si Kecil memang sakit, dan melakukan penanganan jika dianggapnya perlu.

Jika Si Kecil mengalami infeksi yang menyebabkan lendir pada fesesnya, maka biasanya dokter akan memberikan obat untuk mematikan mikroba yang menyebabkan infeksi tersebut. Sedangkan jika ia dicurigai mengalami alergi makanan, dokter akan menganjurkan tes khusus untuk memastikan apakah Si Kecil memang memiliki alergi tersebut.

Akan tetapi, apabila lendir pada feses ini terjadi karena intoleransi laktosa, umumnya Si Kecil tidak memerlukan perawatan khusus. Bunda akan dibimbing oleh dokter untuk menghindarkan Si Kecil dari makanan yang mengandung laktosa.

Bunda, ternyata selama lendir pada feses ini tidak disertai gejala infeksi ataupun gejala alergi, maka lendir pada feses masih dapat dianggap normal. Nah, agar Si Kecil tidak sampai mengalami infeksi pencernaan yang berbahaya, maka Bunda perlu menjaga kesehatan alat pencernaannya dengan selalu memberinya makanan yang mengandung prebiotik. Ada apa aja sih makanan yang mengandung prebiotik? Ayo Bunda, cari tahu tentang makanan prebiotik tersebut di sini: Sumber Makanan yang Mengandung Prebiotik.

Referensi:

Healthline. Why Is There Mucus in My Baby’s Poop?. Diakses tanggal 16 Mei 2024. https://www.healthline.com/health/mucus-in-baby-poop.

Baby Center. Baby poop: Everything new parents need to know. Diakses tanggal 16 Mei 2024. https://www.babycenter.com/baby/diapering/baby-poop-guide_10319333





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu