Beranda Artikel Alergi Ciri-ciri Alergi Cokelat pada Anak dan Cara Mengatasinya

Ciri-ciri Alergi Cokelat pada Anak dan Cara Mengatasinya

2023/07/24 - 03:07:43pm     oleh Morinaga Soya
Alergi Coklat

Tahukah Bunda, sebagian anak bisa saja mengalami alergi cokelat? Bagaimana hal tersebut bisa terjadi, dan apa ciri-ciri anak-anak yang mengalami alergi cokelat? Bunda, simak penjelasannya dalam ulasan ini yuk.

Gejala Alergi Cokelat pada Anak

Gejala alergi cokelat pada anak mirip dengan alergi makanan pada umumnya. Setiap gejala ini dapat menjadi pertanda awal dari kegawatan yang dapat mengarah pada situasi kritis. Oleh karena itu, Bunda perlu waspada jika Si Kecil menunjukkan salah satu dari gejala berikut:

  • Kram perut
  • Mual, bahkan muntah
  • Munculnya ruam pada kulit
  • Pembengkakan pada bibir, lidah, atau tenggorokan
  • Kesulitan bernafas

Setiap gejala ini perlu segera ditangani, sehingga tidak dapat dianggap ringan. Kesulitan bernafas, misalnya, dapat berlanjut menjadi syok anafilaksis. Kejadian syok ini dapat merusak tubuh, hingga menyebabkan kematian.

Seperti yang disebutkan di atas bahwa gejala alergi cokelat bisa menyebabkan pembengkakan pada bibir. Jika menemukan kondisi ini, ada perawatan khusus yang bisa Bunda berikan pada Si Kecil. Panduan lengkapnya, yuk baca: Cara mengatasi bengkak pada bibir.

Penyebab Alergi Cokelat pada Anak

Alergi cokelat pada anak sebetulnya merupakan reaksi penolakan tubuh terhadap protein dalam bahan-bahan tambahan pada produk cokelat. Berikut ini adalah beberapa penyebab umum dari alergi cokelat pada anak:

  • Alergi Susu: Jika tubuh seorang anak menolak protein susu, maka sangat penting baginya untuk menghindari konsumsi cokelat. Sebab, sebagian besar cokelat mengandung susu.
  • Alergi Kacang Tanah: Banyak cokelat mengandung selai kacang atau biji-bijian kacang utuh. Elemen kacang ini dapat menyebabkan reaksi serius bagi seorang anak jika tubuhnya menolak protein kacang.
  • Alergi Jagung: Jagung merupakan salah satu bahan tambahan dalam industri produksi makanan, termasuk cokelat. Hal ini dikarenakan cokelat memerlukan gula untuk membuat rasanya lebih manis.
  • Alergi Gandum dan Gluten: Produk cokelat dengan kandungan isian tambahan sering kali menggunakan tepung atau pati gandum sebagai bahan pengikat.
  • Sensitif pada Kafein: Ada kemungkinan seseorang yang mengalami reaksi setelah mengonsumsi cokelat, sebenarnya secara spesifik bereaksi terhadap kandungan kafein di dalamnya.

Cara Mengatasi

Salah satu informasi vital yang wajib Bunda ketahui adalah cara mengatasi reaksi alergi pada Si Kecil. Berikut adalah langkah-langkah mengatasinya:

  • Atasi reaksi alergi yang muncul, sesuai ciri-ciri di atas. Jika Si Kecil muntah, Bunda perlu memberikan banyak cairan pengganti (misalnya air putih, teh, atau susu) agar ia tidak sampai mengalami dehidrasi.
  • Apabila ia mengalami ruam, dinginkan ruamnya menggunakan kompres dingin atau gunakan bedak anti gatal.
  • Jika muntah atau ruam telah berlalu, Bunda perlu membawa ke dokter untuk memastikan adanya gejala alergi pada Si Kecil, dan menanyakan pertolongan berikutnya jika gejala tersebut muncul kembali.
  • Kalau Si Kecil nampak sesak nafas, Bunda harus segera membawanya ke fasilitas kesehatan dengan unit gawat darurat.

Apabila dokter telah memastikan bahwa Si Kecil memang alergi terhadap cokelat, maka Bunda memang perlu menghindarkannya dari konsumsi produk tersebut. Selalu periksa makanan yang dimakannya, untuk memastikan kandungan alergen di dalamnya.

Salah satu penyebab yang paling sering mendasari kejadian alergi pada cokelat adalah alergi susu sapi. Gejalanya tidak akan hanya terjadi tiap kali Si Kecil mengonsumsi cokelat, namun juga mengonsumsi makanan atau minuman lain dengan kandungan protein susu sapi.

Maka Bunda perlu mempelajari apakah sesungguhnya tubuh Si Kecil memang menolak protein susu sapi ini. Yuk, pelajari lebih lanjut tentang gejala penyakit tersebut di sini: Ciri-Ciri Alergi Susu Sapi.





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu