Beranda Artikel Alergi Menyiapkan Menu MPASI untuk Bayi Alergi Susu Sapi

Menyiapkan Menu MPASI untuk Bayi Alergi Susu Sapi

2022/08/22 - 05:42:59pm     oleh Morinaga Soya
Menyiapkan Menu MPASI untuk Bayi Alergi Susu Sapi

Kejadian alergi pada bayi MPASI, terutama alergi terhadap protein susu sapi, umumnya memang baru diketahui setelah Bunda memberikan susu pertumbuhan sebagai pendamping ASI. Nah, agar Bunda lebih mudah membuat MPASI untuk bayi alergi susu sapi, berikut ini tips yang dapat Bunda gunakan dalam menyiapkan menunya.

Yuk, Bun, baca sampai selesai, ya.

1. Jangan Gunakan Produk Olahan Susu Sapi

Alergi susu sapi adalah reaksi sistem imunitas tubuh yang melibatkan antibodi IgE, yaitu protein penting dalam sistem kekebalan tubuh yang diproduksi sel plasma dan limfosit. Dalam kondisi tubuh yang sehat, jumlah antibodi IgE atau immunoglobulin E akan sedikit. Tetapi ketika tubuh Si Kecil menganggap protein dalam susu sebagai zat yang membahayakan, maka tubuh akan memproduksi lebih banyak IgE untuk melawan alergen yang masuk tersebut.

Nah, perlawanan sistem imun itulah yang memunculkan gejala alergi, seperti terganggunya sistem pencernaan, pendarahan di saluran pencernaan, tersumbatnya saluran napas, bahkan bisa menyebabkan syok anafilaksis. Syok anafilaksis adalah penurunan tekanan darah secara drastis yang membuat aliran darah ke seluruh jaringan tubuh terganggu, sehingga membuat Si Kecil sulit bernapas, bahkan bisa mengalami penurunan kesadaran. Ini bisa membahayakan jiwa Si Kecil lho, Bunda.

Maka saat menyiapkan menu MPASI bagi Si Kecil yang alergi susu sapi, hindari menggunakan bahan makanan yang berasal dari produk olahan susu sapi. Misalnya, keju, biskuit berbahan dasar susu sapi, bubur dengan kuah yang berbahan susu sapi, dan sebagainya. Ganti bahan makanan MPASI dengan susu kedelai, bubur dari tepung beras, bubur tepung kentang, ikan, atau kuah kaldu ayam.

2. Gunakan Bahan-bahan yang Tidak Memicu Alergi

Berdasarkan rekomendasi WHO, Si Kecil yang sudah berusia 6-8 bulan, perlu mendapatkan MPASi 2-3 kali sehari. Jumlah ini akan bertambah seiring bertambahnya usia Si Kecil. Agar bahan makanan yang digunakan tidak memicu terjadinya alergi, Bunda bisa menggunakan bahan-bahan yang aman, seperti:

Sayuran

Berbagai jenis sayur bagus diperkenalkan kepada Si Kecil melalui MPASI. Konsumsi sayuran dalam jumlah cukup bermanfaat untuk melancarkan sirkulasi oksigen dalam tubuh, kaya akan asam folat untuk kecerdasan otak, kalsium untuk menjaga kesehatan tulang, dan berbagai vitamin, mineral, serta serat, yang berfungsi menjaga kesehatan mata dan saluran pencernaan.

Buah

Memperkenalkan berbagai rasa kepada Si Kecil melalui bahan makanan tinggi karbohidrat dapat menyebabkan Si Kecil mengalami kelebihan gula. Lebih baik Bunda memberikan buah, loh.

Salah satu buah yang cukup baik untuk diberikan kepada anak-anak yang alergi susu sapi ini ialah alpukat. Sebab, alpukat mengandung lemak tak jenuh. Kandungan lemak dalam alpukat ini mirip dengan lemak dalam ASI maupun susu sapi.

Gizi dalam alpukat juga berkontribusi bagi otak Si Kecil. Di dalam alpukat dapat ditemukan banyak karbohidrat dan protein yang menjadi sumber energi agar otak dapat berpikir dengan jelas.

Selain itu, alpukat juga mengandung serat pangan cukup banyak. Serat ini berfungsi untuk melancarkan pencernaan. Serat juga berfungsi memberi makan kepada probiotik yang telah tinggal dalam usus Si Kecil. Selain alpukat masih ada beberapa pilihan makanan lainnya yang tinggi serat. Informasi selengkapnya, yuk baca: Makanan tinggi kandungan serat.

Berbagai manfaat setiap buah secara umum antara lain menjaga kekebalan tubuh. Buah-buaha juga mengurangi risiko obesitas, menjaga kesehatan sistem pencernaan, serta memperkuat tulang dan gigi.

Telur

Menambahkan telur dalam menu MPASI Si Kecil akan memenuhi kebutuhan tubuh Si Kecil terhadap kalsium, selenium, zinc, dan berbagai mineral. Semua nutrisi tersebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan Si Kecil jadi tidak mudah sakit.

Di dalam kuning telur kaya akan kolin yang bagus bagi perkembangan otak Si Kecil, meningkatkan fungsi kognitif, dan daya ingat. Telur juga mengandung antioksidan berjenis lutein dan zeaxanthin yang melindungi mata Si Kecil dari kerusakan akibat cahaya berbahaya. Agar semua manfaat telur bisa Bunda berikan kepada Si Kecil, pastikan pengolahannya benar ya, Bun, dengan cara memasak telur sampai matang supaya bakteri dari telur tidak ikut masuk ke tubuh Si Kecil.

Kedelai

Kedelai merupakan sumber protein nabati yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang Si Kecil, menyehatkan sistem pencernaan, dan mencegah sembelit. Dalam 100 gram kacang kedelai, ada berbagai nutrisi, seperti karbohidrat, protein, asam lemak Omega-3, vitamin A, D, E, K, dan kaya akan serat. Istimewanya lagi, kedelai mengandung vitamin D yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi yang sehat.

Dengan semua kandungan tersebut, mengonsumsi kedelai sangat dianjurkan. Bunda bisa mengolahnya menjadi berbagai hidangan. Jika ingin lebih praktis, Bunda bisa memberikan susu kedelai yang bermanfaat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang Si Kecil. Cari tahu lebih lanjut mengenai manfaat dari masing-masing kandungan susu kedelai yuk. Simak di sini ya Bun: Kandungan Susu Kedelai dan Manfaatnya untuk Si Kecil

3. Gunakan Bahan-bahan yang Segar

Bunda juga bisa menggunakan bahan-bahan yang segar untuk menyiapkan MPASI Si Kecil, misalnya buah-buahan lokal yang sedang musim, sayuran segar yang baru dipanen, atau memastikan ikan yang Bunda beli benar-benar masih segar (tidak dibeli dalam keadaan beku).

Kandungan nutrisi yang terdapat dalam bahan makanan yang segar ini tentu masih lengkap dan belum ada yang rusak akibat proses pemanasan atau pembekuan. Selain itu, Si Kecil juga terhindar dari zat pengawet makanan yang sebenarnya bisa memicu terjadinya alergi pada Si Kecil.

Namun, jika Bunda tidak sempat membuat MPASI Si Kecil di waktu-waktu tertentu, ada baiknya mengenali tips memilih MPASI instan yang bisa Bunda berikan sesekali pada Si Kecil agar kebutuhan nutrisi Si Kecil tetap terpenuhi dengan baik. Simak kiatnya berikut ini yuk: MPASI Instan untuk Bayi dengan Alergi Susu Sapi





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu
bannerinside bannerinside
allysca