Melihat Si Kecil rewel, sulit makan, dan sering mengeluh sakit di mulut tentu membuat Bunda khawatir. Kondisi ini kerap disebabkan oleh sariawan. Luka kecil di mulut ini tampak sepele, tetapi bisa membuat aktivitas makan dan berbicaraPenanganan yang tepat dapat membantu meredakan rasa tidak nyaman dan membuat Si Kecil kembali ceria.
Mengenali penyebabnya dan tahu cara mengatasinya akan membantu Bunda lebih tenang menghadapi situasi ini. Perawatan sederhana di rumah bisa mempercepat penyembuhan tanpa membuat Si Kecil kesakitan. Memahami ini juga membantu menjaga kesehariannya tetap aktif dan penuh semangat.
Mengapa Sariawan Terjadi pada Anak
Sariawan muncul sebagai luka kecil di mulut yang sering disebabkan oleh kekurangan vitamin, tergigit saat makan, atau infeksi ringan. Si Kecil yang aktif cenderung memasukkan benda ke mulut, sehingga risiko terkena sariawan meningkat. Luka ini biasanya muncul di pipi dalam, bibir, atau lidah dan bisa membuatnya enggan makan. Aktivitas harian yang tinggi memperbesar kemungkinan luka berkembang menjadi sariawan.
Beberapa anak memiliki reaksi alergi terhadap makanan tertentu, terutama buah yang asam. Iritasi akibat alergi ini memicu kemunculan luka di mulut yang terasa nyeri. Mengenali jenis makanan pemicu membantu Bunda mengurangi kemungkinan sariawan kambuh. Perhatian terhadap pola makan Si Kecil mendukung kenyamanan mulutnya sehari-hari.
Di sisi lain, sistem kekebalan tubuh yang belum matang membuat Si Kecil lebih mudah terserang infeksi. Luka kecil yang seharusnya cepat sembuh bisa berkembang menjadi sariawan karena daya tahan tubuh yang lemah. Infeksi ringan, virus, atau jamur dapat lebih mudah menyerang. Hal ini membuat menjaga kebersihan mulut menjadi hal yang wajib dilakukan demi menghindari munculnya sariawan.
Jenis Sariawan yang Umum Terjadi pada Anak
Sariawan memiliki beberapa jenis dengan penyebab yang berbeda, seperti:
Stomatitis Apthousa
Stomatitis apthousa termasuk sariawan yang paling umum dialami Si Kecil. Luka biasanya muncul di pipi bagian dalam, bibir, lidah, atau bagian dalam mulut yang lembut dan terasa nyeri ketika berbicara atau menelan makanan. Meski tampak ringan, kondisi ini bisa membuat aktivitas makan menjadi tidak nyaman. Pemeriksaan ke dokter diperlukan jika luka muncul berulang kali atau berlangsung lebih dari dua minggu.
Jenis sariawan ini sering terjadi akibat alergi terhadap makanan tertentu atau kurangnya asupan vitamin dan mineral, terutama vitamin B dan zat besi. Pola makan seimbang membantu mempercepat pemulihan jaringan mulut yang luka. Bunda bisa memberikan makanan lembut dan memperbanyak cairan agar proses penyembuhan berjalan lebih baik.
Oral Thrush (Kandidiasis Mulut)
Oral thrush merupakan sariawan akibat infeksi jamur yang muncul saat daya tahan tubuh menurun. Infeksi ini disebabkan oleh jamur Candida albicans yang biasanya hidup normal di dalam mulut, namun bisa berkembang berlebihan saat sistem imun melemah. Kondisi ini umum terjadi pada anak yang baru sembuh dari sakit atau sedang menggunakan obat tertentu. Pemeriksaan medis diperlukan bila bercak putih makin meluas atau sulit dihilangkan.
Faktor lain yang memicu oral thrush meliputi penggunaan antibiotik dalam jangka panjang, kebersihan mulut yang kurang, dan sisa susu yang tertinggal di lidah. Gejalanya berupa bercak putih di lidah, langit-langit, dan gusi disertai rasa nyeri saat makan atau minum. Menjaga kebersihan mulut setiap selesai makan membantu menekan pertumbuhan jamur dan mempercepat pemulihan.
Stomatitis Herpetic
Stomatitis herpetic merupakan jenis sariawan yang disebabkan oleh infeksi virus herpes simplex (HSV). Virus ini mudah menular melalui kontak langsung, seperti berbagi alat makan atau ciuman ringan. Luka awal biasanya menyerupai sariawan biasa namun kemudian muncul gelembung kecil berisi cairan di sekitar area tersebut. Kondisi ini bisa membuat Si Kecil sulit makan dan tampak rewel.
Gejalanya dapat disertai demam ringan, pembengkakan gusi, dan rasa tidak nyaman di mulut. Luka yang pecah meninggalkan bekas seperti sariawan terbuka dengan rasa perih. Istirahat cukup, asupan cairan, serta makanan lembut dapat membantu proses penyembuhan. Jika muncul demam tinggi atau luka menyebar luas, sebaiknya segera periksa ke dokter.
Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD)
HFMD atau flu Singapura termasuk infeksi virus yang menyerang bagian tangan, kaki, dan mulut. Penyakit ini disebabkan oleh virus Coxsackie yang mudah menular di lingkungan anak-anak. Tanda awalnya berupa demam, nyeri tenggorokan, dan rasa tidak enak badan sebelum muncul ruam khas di tangan, kaki, dan mulut. Kondisi ini perlu perhatian ekstra agar tidak menular ke anak lain di sekitar rumah.
Dalam 1–2 hari setelah demam, biasanya timbul bintik merah di mulut yang kemudian pecah menjadi sariawan. Luka tersebut bisa membuat proses makan terasa perih dan menurunkan nafsu makan. Perawatan difokuskan pada menjaga asupan cairan dan menjaga kebersihan tubuh. Bila muncul tanda dehidrasi atau demam tidak kunjung turun, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Cara Cepat Mengatasi Sariawan pada Si Kecil di Rumah
Menjaga kebersihan mulut Si Kecil menjadi kunci utama mengurangi rasa nyeri dan mencegah sariawan bertambah parah. Perawatan alami di rumah sering kali cukup untuk meringankan rasa sakit. Berikut beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk menangani kondisi Si Kecil:
Berkumur dengan Larutan Garam atau Baking Soda
Larutan air garam atau baking soda dapat meredakan sariawan dan menenangkan luka di mulut. Larutkan satu sendok teh garam atau baking soda ke dalam segelas air hangat. Ajak Si Kecil berkumur selama beberapa detik dan ulangi beberapa kali sehari untuk mengurangi ketidaknyamanan. Tenangkan Si Kecil jika ia merasa sedikit tidak nyaman saat berkumur agar tetap rutin melakukannya.
Hindari Penggunaan Pasta Gigi dengan Bahan Pemicu Iritasi
Memilih pasta gigi yang bebas bahan iritatif membantu mengurangi risiko peradangan pada sariawan. Hindari pasta gigi yang mengandung sodium lauril sulfat karena dapat memperlambat penyembuhan luka. Gunakan pasta gigi lembut khusus anak yang menenangkan mulut. Perubahan sederhana ini membantu mempercepat proses pemulihan.
Perbanyak Konsumsi Madu
Madu memiliki sifat antibakteri dan antiinflamasi yang membantu mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan sariawan. Oleskan madu tipis-tipis pada luka 1-2 kali sehari. Perawatan ini dapat membuat rasa nyeri berkurang secara bertahap. Konsistensi penggunaan penting agar sariawan cepat pulih.
Konsumsi Buah yang Mengandung Vitamin C
Buah kaya vitamin C membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat penyembuhan luka. Si Kecil bisa mengonsumsi jeruk, lemon, kiwi, stroberi, tomat, atau jambu biji. Porsi yang tepat membuat tubuh lebih kuat melawan iritasi di mulut. Kebiasaan ini juga mendukung kesehatan mulut secara menyeluruh.
Rutin Mengonsumsi Yogurt
Probiotik dalam yogurt membantu memulihkan keseimbangan mikroba di mulut dan mempercepat penyembuhan sariawan. Memberikan yogurt atau makanan yang mengandung probiotik secara rutin membuat mulut lebih sehat. Kebiasaan ini juga mengurangi risiko sariawan muncul kembali. Pilih yogurt tanpa tambahan gula agar manfaat probiotik maksimal.
Mengoleskan Minyak Kelapa
Minyak kelapa mengandung zat antimikroba alami yang membantu mengatasi sariawan. Oleskan tipis-tipis pada luka 2-3 kali sehari hingga sembuh. Penggunaan rutin dapat mengurangi rasa nyeri dan mempercepat proses pemulihan. Minyak kelapa menjadi alternatif alami yang aman untuk Si Kecil.
Pentingnya Asupan Nutrisi untuk Mencegah Sariawan Kambuh
Asupan nutrisi mempengaruhi daya tahan tubuh dan kesehatan mulut Si Kecil. Kekurangan zat besi, vitamin B12, atau asam folat bisa memicu munculnya sariawan. Memberikan makanan yang kaya nutrisi membantu memperkuat sistem imun dan mempercepat penyembuhan luka. Perhatian terhadap pola makan sehari-hari membuat mulut lebih sehat dan risiko sariawan berulang berkurang.
Makanan bergizi juga bisa berasal dari sumber protein nabati seperti susu kedelai, yang baik untuk Si Kecil dengan intoleransi laktosa. Produk ini mendukung pertumbuhan sekaligus menjaga kesehatan mulut dan sistem imun. Kombinasi nutrisi yang seimbang membantu tubuh melawan iritasi dan infeksi ringan. Kebiasaan makan yang konsisten membantu mencegah sariawan kambuh di kemudian hari.
Memperhatikan asupan nutrisi harian Si Kecil membantu mengurangi risiko sariawan berulang. Luka di mulut yang sering muncul dapat mengganggu aktivitas makan dan bermain, sehingga memengaruhi tumbuh kembangnya. Memberikan makanan bergizi mendukung daya tahan tubuh dan kesehatan mulut secara keseluruhan. Perhatian Bunda pada pola makan membuat Si Kecil lebih nyaman dan tetap aktif setiap hari.
Apabila Si Kecil sering mengalami sariawan yang mengganggu, Bunda bisa memberikan asupan nutrisi yang dapat memperkuat daya tahan tubuhnya. Misalnya minuman yang kaya akan vitamin C. Yuk, temukan apa saja minuman kaya vitamin C yang disukai anak-anak di sini: Minuman yang Mengandung Vitamin C untuk Si Kecil.
Referensi:
- Dokter Sehat. 11 Cara Mengobati Sariawan, dari yang Alami hingga Medis. Diakses 19 Oktober 2025. https://doktersehat.com/informasi/gigi-dan-mulut/cara-mengobati-sariawan-dengan-cara-cepat/
- Halodoc. Cara Ampuh Mengobati Sariawan pada Anak. Diakses 19 Oktober 2025. https://www.halodoc.com/artikel/cara-ampuh-mengobati-sariawan-pada-anak