Mengetahui penyebab alergi gatal yang diderita Si Kecil tidak hanya penting untuk menghindari paparan alergen, tetapi juga membantu mencegah komplikasi serius yang dapat mengancam nyawa.
Jika ia terus-menerus terpapar alergen, ia bisa mengalami gejala yang sangat tidak nyaman, seperti gatal-gatal, bersin, atau bahkan sesak napas. Jika paparan alergen terus berlanjut, kondisi alergi anak akan memperburuk, bahkan berakhir dengan anafilaksis.
Anafilaksis adalah kondisi yang sangat gawat, karena dapat mematikan. Pada anafilaksis ini, tubuh merespons paparan alergen dengan reaksi yang sangat mampu membahayakan nyawa.
Simak uraian berikut ya Bunda, untuk mengetahui penyebab alergi gatal paling umum pada anak.
Debu
Debu adalah masalah yang umum terjadi di rumah-rumah, namun bisa menjadi sumber alergen yang serius bagi Si Kecil. Meskipun tidak selalu terlihat dengan mata telanjang, tetapi seringkali debu mengandung banyak benda yang mampu menyebabkan reaksi gatal seperti tungau, bulu hewan, atau pun kotoran serangga.
Tungau dan debu rumah dapat beterbangan, lalu menempel pada bantal, selimut, kasur, karpet, serta gorden. Tungau dan debu ini mampu memicu bersin-bersin, hidung berair, atau pun ruam pada kulit. Selain itu, bulu hewan atau pun kotoran serangga juga bisa menjadi pemicu yang serius jika tidak ditangani dengan baik. Jika terhirup atau bersentuhan dengan kulit, ia bisa mengalami gejala seperti ruam yang terasa gatal.
Hal paling sederhana yang Bunda mampu lakukan untuk mengatasi situasi ini adalah dengan menjaga kebersihan rumah. Selain itu, pastikan ia terhindar dari benda-benda yang berpotensi memaparkan allergen tersebut. Melakukan pembersihan rutin dengan membersihkan debu dan memperhatikan kebersihan benda-benda di dalam rumah bisa membantu mencegah reaksi alergi.
Bahan Metal
Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa bahan metal seperti nikel atau stainless steel berpotensi menyebabkan gatal atau ruam pada kulit, terutama pada anak-anak yang menggunakan perhiasan atau jam tangan.
Benda-benda ini bersentuhan langsung dengan kulit, kemudian memicu reaksi alergi yang menyebabkan gatal-gatal dan ruam pada kulit. Namun, reaksi tersebut biasanya hanya terjadi pada bagian tubuh tertentu yang bersentuhan langsung dengan benda tersebut, seperti cuping telinga atau pergelangan tangan.
Tidak hanya perhiasan atau jam tangan loh. Bahan metal yang bisa menyebabkan gatal atau ruam, juga dapat bersumber dari kancing pakaian, retainer gigi, dan benda logam lainnya yang bersentuhan dengan kulit.
Oleh karena itu, Bunda harus selalu waspada untuk memeriksakan ke dokter jika Si Kecil mengalami gejala gatal yang berhubungan dengan bahan metal. Pilihan bahan perhiasan dan jam tangan yang hypoallergenic atau bebas nikel dapat membantu menghindari munculnya reaksi pada kulit.
Dengan memilih bahan aksesoris yang tepat, Bunda akan mampu membantu menjaga kesehatan kulit dan mencegah terjadinya reaksi yang lebih parah di kemudian hari.
Bahan Kimiawi
Bahan kimiawi tertentu dapat menjadi alergen pada kulit Si Kecil, salah satunya adalah bahan-bahan yang terkandung dalam kosmetik anak-anak seperti sabun mandi, shampo, atau lotion. Bahan kimia tersebut bisa menjadi alergen yang menyebabkan kulit Si Kecil menjadi gatal, kemerahan, dan bercak-bercak.
Contoh dari bahan kimia yang berpotensi menjadi alergen pada kulit bayi antara lain cocamidopropyl betaine, tocopherol, dan lanolin. Bahan-bahan ini biasanya digunakan sebagai bahan pengawet atau pelembab dalam produk kosmetik bayi. Namun, pada beberapa bayi, bahan-bahan ini bisa memicu reaksi yang tidak diinginkan pada kulit.
Sebelum menggunakan produk kosmetik pada Si Kecil, selalu periksa kandungan bahannya. Sebisa mungkin pilih produk yang hypoallergenic untuk menghindari munculnya gatal atau ruam pada kulit. Jika ia mengalami gejala gatal setelah menggunakan produk kosmetik tertentu, sebaiknya segera hentikan penggunaannya dan konsultasikan ke dokter.
Bunda juga dapat melakukan tes sederhana dengan mengambil sedikit produk, lalu mencobanya pada lengan Si Kecil sebelum digunakan pada seluruh badan. Dengan demikian, seandainya tidak cocok, ruamnya pun kecil dan akan lebih mudah untuk diatasi.
Makanan
Beberapa jenis makanan seperti kacang, telur, kerang, atau susu sapi dapat menjadi alergen bagi beberapa orang, termasuk anak-anak. Reaksi alergi ini bisa bervariasi mulai dari gatal-gatal, ruam kulit, sesak nafas, hingga anafilaksis yang bisa mengancam nyawa.
Sebagai seorang ibu, Bunda wajib mengetahui makanan menjadi alergen bagi Si Kecil agar bisa menghindarinya. Salah satu cara yang Bunda mampu lakukan adalah membaca label makanan dengan cermat. Perhatikan bahan-bahan makanan yang mungkin saja menjadi penyebab alergi.
Jika ia mengalami gejala alergi setelah mengkonsumsi makanan tertentu, segera hentikan pemberian makanan tersebut. Kemudian, Bunda perlu menghubungi dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat. Jangan lupa untuk selalu memantau kesehatannya, serta memastikan bahwa ia mengonsumsi makanan yang aman dan sehat.
Bunda tak ingin ia tersiksa dengan reaksi alergi yang menyebabkan kulit bentol-bentol dan gatal-gatal yang tak tertahankan, kan? Terlebih lagi, paparan alergen yang terus-menerus dapat memperburuk kondisinya dan bisa mengancam nyawa.
Oleh karena itu, sebagai orangtua, penting untuk mengetahui alergi yang dimiliki Si Kecil dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk melindungi kesehatan dan keselamatannya.
Jika Bunda sedang mencari informasi yang berguna mengenai cara mengatasi alergi pada anak, jangan lewatkan artikel yang bermanfaat ini: Si Kecil Bentol Karena Alergi: Begini Cara Menghilangkannya