Beranda Artikel 0-12 Bulan Mengenal Pertumbuhan Gigi Si Kecil, Bunda Harus Tahu

Mengenal Pertumbuhan Gigi Si Kecil, Bunda Harus Tahu

2025/03/07 - 09:33:31am     oleh Morinaga Soya
Pertumbuhan Gigi Bayi

Munculnya gigi pertama sering dianggap sebagai milestone berharga yang menandakan perkembangan baru dalam kehidupan Si Kecil. Proses ini menuntut perhatian lebih karena berkaitan dengan kesiapan mulut dalam menerima makanan padat dan melatih kemampuan berbicara.

Perjalanan pembentukan gigi tidak hanya berdampak pada kemampuan mengunyah, tetapi juga berkaitan dengan pembentukan rahang, perkembangan otot sekitar mulut, dan kepercayaan diri Si Kecil saat belajar bicara.

Kondisi seperti rewel, sulit tidur, atau gusi bengkak sering terlihat pada masa keluarnya gigi pertama. Mengikuti tahapan gigi dari usia bayi hingga masa pergantian ke gigi permanen membantu Bunda memahami langkah pencegahan dan perawatan yang tepat sejak awal.

Kapan Gigi Si Kecil Mulai Tumbuh dan Berhenti?

Rangkaian kemunculan gigi pada setiap anak memiliki variasi. Ada bayi yang memunculkan gigi pertamanya lebih cepat, sementara yang lain mungkin sedikit lebih lambat. Mengetahui perkiraan usianya memudahkan Bunda mengenali potensi kendala atau keterlambatan, sehingga dapat segera berkonsultasi bila ada tanda tak biasa.

Usia 0–6 Bulan

Periode awal ini biasanya ditandai dengan gigi yang belum terlihat. Ada bayi yang sudah memunculkan gigi depan bawah (sentral) pada usia sekitar 5–7 bulan, tetapi tidak semua harus persis sama.

Biasanya mulut Si Kecil masih didominasi nutrisi dari ASI atau susu anak. Pada fase ini, kebersihan gusi dan lidah perlu diperhatikan, karena sisa susu dapat memicu penumpukan kuman. Membersihkan gusi dengan kain lembut atau tisu basah yang higienis membantu menjaga area mulut tetap sehat.

Usia 6–10 Bulan

Dua gigi depan bagian bawah umumnya mulai tampak. Ada kalanya gigi tumbuh sedikit lebih lambat tanpa indikasi kelainan. Setiap bayi punya laju perkembangan berbeda.

Apabila belum muncul, sebaiknya Bunda tetap memastikan asupan nutrisi cukup, sekaligus terus memantau kesiapan gusi Si Kecil.

Usia 8–12 Bulan

Gigi depan bagian atas mulai muncul satu per satu. Periode ini sering diiringi keluhan rewel atau sulit tidur karena gusi terasa nyeri.

Beberapa bayi tampak lebih sensitif, sedangkan yang lain justru terus beraktivitas seperti biasa. Bunda dianjurkan tetap mengecek kebersihan mulut agar sisa susu tidak menempel di sekitar gigi baru.

Usia 9–13 Bulan

Pada tahap ini, gigi depan atas di sisi kanan dan kiri (lateral) mulai tampak. Penambahan gigi ini memberikan dampak besar pada kemampuan mengunyah bahan makanan yang bertekstur lebih lembut.

Beberapa bayi mungkin kesulitan beradaptasi, sehingga perlu penyesuaian pola makan sesuai perkembangan giginya.

Usia 10–16 Bulan

Gigi depan bagian bawah di samping kanan dan kiri mulai muncul. Gusi sering terasa gatal pada tahap ini. Teething ring atau potongan buah yang aman bisa membantu mengurangi ketidaknyamanan.

Banyak Bunda mulai memperkenalkan sikat gigi bayi berbulu lembut. Pembersihan dilakukan hanya dengan air, karena pasta gigi baru direkomendasikan saat Si Kecil betul-betul siap. Aktivitas menyikat gigi dikenalkan secara perlahan agar menjadi kebiasaan positif.

Usia 13–19 Bulan

Geraham pertama atas dan bawah bertumbuh. Kebiasaan menyikat gigi perlu diperkuat. Beberapa Bunda memilih waktu setelah makan atau menjelang tidur, tergantung mana yang lebih nyaman bagi Si Kecil. Rutinitas sederhana ini akan bermanfaat besar dalam mencegah munculnya plak.

Usia 16–23 Bulan

Gigi taring atas dan bawah mulai keluar. Rasa tidak nyaman mungkin kembali timbul, tetapi umumnya tidak separah ketika gigi pertama muncul. Si Kecil sudah lebih terbiasa dengan sensasi di mulutnya, walau sebagian mungkin tetap menunjukkan rewel ringan.

Usia 23–33 Bulan

Geraham kedua atas dan bawah mengisi bagian belakang mulut. Fase ini menandakan hampir lengkapnya susunan gigi susu. Sebagian besar anak merasakan penurunan rasa nyeri karena sudah lebih berpengalaman dengan proses keluar gigi.

Usia 3 Tahun ke Atas

Jumlah gigi susu yang sudah mencapai 20 umumnya bertahan hingga menjelang usia 6 tahun. Ruang antar-gigi akan mulai terbentuk karena pertumbuhan rahang yang mempersiapkan kedatangan gigi permanen. Mendampingi Si Kecil menyikat gigi masih sangat diperlukan, karena mereka belum selalu telaten membersihkan dengan tepat.

Kenali Tanda Si Kecil Sedang Tumbuh Gigi

Tumbuhnya gigi anak sering memunculkan tanda-tanda tidak nyaman di area mulut. Ada anak yang menjadi lebih rewel, sering menggigit benda, atau sulit tidur pada malam hari. Peningkatan produksi air liur kadang memicu iritasi di sekitar dagu, dan pipi bisa tampak memerah.

Gusi bengkak juga kerap membuat Si Kecil menarik telinga karena rasa nyeri menjalar sampai area rahang. Sebagian anak kehilangan selera makan atau menolak menyusu saat gusinya terasa sangat sakit, sehingga menjadi lebih mudah marah atau menangis.

Waspadai gejala yang lebih serius seperti demam tinggi, bau mulut yang tidak biasa, atau nyeri hebat yang tidak kunjung mereda. Pemeriksaan dini membantu mencegah risiko komplikasi, karena dokter gigi dapat menilai apakah keluhan berasal dari proses keluarnya gigi atau infeksi lain.

Setelah gigi benar-benar menembus gusi, kebanyakan anak mulai merasa lebih nyaman, meskipun waktu pemulihan setiap anak berbeda.

Berapa Lama Si Kecil Akan Rewel Saat Tumbuh Gigi?

Tidak ada durasi pasti untuk rewel saat gigi baru muncul. Sebagian anak bertahan dengan rasa tidak nyaman selama beberapa hari, sedangkan lainnya bisa lebih cepat beradaptasi.

Gigi yang tumbuh bersamaan kadang menambah intensitas rewel, karena tekanan pada gusi lebih banyak. Kondisi ini dapat reda perlahan-lahan ketika gigi berhasil menembus gusi.

Jika rasa gelisah berlangsung sangat lama, bisa jadi ada faktor lain yang perlu diperiksa. Bunda dapat menenangkan Si Kecil dengan mengajak bermain, menyanyi, atau memberikan makanan yang meredakan gusi. Perlu pula diingat bahwa setiap anak memiliki sensitivitas yang berbeda.

Cara Mengatasi Rasa Tidak Nyaman Akibat Tumbuh Gigi

Langkah penanganan yang tepat dapat membantu Si Kecil tetap tenang dan mengurangi risiko rewel berkepanjangan. Berikut beberapa metode yang bisa Bunda terapkan.

Mengompres Gusi dengan Lap Dingin

Kompres area sekitar gusi dan bibir anak dengan lap bersih yang dingin. Suhu dingin membantu mengecilkan pembuluh darah dan mengurangi bengkak. Usapkan perlahan di area luar mulut atau biarkan Si Kecil menggigit lap tersebut bila terasa nyaman. Cara sederhana ini dapat dilakukan beberapa kali dalam sehari.

Memberikan Makanan Dingin

Nyeri di gusi kadang mengurangi selera makan Si Kecil karena sulit mengunyah. Makanan yang bertekstur lunak atau sedikit dingin bisa menjadi pilihan, misalnya puding buah, puree sayur yang didinginkan, yoghurt, atau bubur yang sudah tidak terlalu panas. Sajian semacam ini membantu meredakan sensasi perih karena suhu yang lebih sejuk dan teksturnya mudah dikonsumsi.

Jika Bunda ingin memberikan potongan buah, pastikan ukurannya aman untuk Si Kecil. Buah seperti pisang atau semangka yang sudah didinginkan sebentar dapat meningkatkan selera makan sekaligus memberi sensasi nyaman di mulut.

Memberikan Mainan Teether

Teether menjadi alat bantu populer karena teksturnya yang kenyal dapat memberikan efek pijat saat digigit. Beberapa tipe teether dirancang agar bisa didinginkan di dalam kulkas, sehingga gusi Si Kecil terasa lebih nyaman saat menekannya. Sebaiknya pilih teether yang bebas BPA, mudah dibersihkan, dan tidak memiliki bagian tajam.

Tips Perawatan Gigi Si Kecil Sejak Dini

Menjaga kesehatan gigi sejak awal sangat berpengaruh terhadap kondisi mulut di masa mendatang. Bunda dapat memulainya dengan memilih sikat gigi berbulu lembut yang ukurannya pas. Pada tahap awal, pembersihan gigi dilakukan memakai air hangat, atau sedikit pasta gigi anak berfluoride jika Si Kecil sudah bisa berkumur tanpa menelan. Sikat gigi disarankan minimal dua kali sehari, terutama setelah sarapan dan sebelum tidur.

Kebiasaan ini bisa dijadikan momen menyenangkan dengan menyikat gigi bersama. Si Kecil biasanya senang meniru, sehingga Bunda dapat memperlihatkan gerakan menyikat yang benar dan menjelaskan mengapa kebersihan mulut itu penting. Kebiasaan berbagi peralatan makan dengan orang lain sebaiknya dihindari untuk mencegah penularan bakteri mulut.

Kombinasi pola makan sehat, termasuk buah, sayuran, serta asupan susu yang seimbang, turut berperan menjaga kekuatan gigi. Batasi makanan manis yang dapat memicu karies, sebab gigi susu lebih rentan kerusakan.

Kapan Bunda Perlu Berkonsultasi dengan Dokter Gigi?

Proses munculnya gigi berjalan berbeda pada setiap anak, tetapi ada keadaan yang patut diwaspadai. Gigi pertama yang tidak tampak sama sekali setelah usia 1 tahun layak mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Terkadang, gangguan struktur rahang atau faktor genetik memengaruhi laju pertumbuhan. Gigi yang saling berdesakan atau berpotensi tumbuh miring juga sebaiknya dipantau sejak dini agar dapat dikoreksi sebelum menimbulkan masalah lebih besar.

Infeksi pada mulut yang ditandai nyeri hebat, gusi bengkak, hingga kerusakan gigi perlu penanganan cepat. Dokter gigi dapat memberikan perawatan untuk mencegah situasi memburuk dan menganalisis kemungkinan kelainan lain.

Konsultasi rutin dua kali setahun membantu memantau kondisi gigi susu, memastikan kebiasaan menyikat sudah tepat, serta mendeteksi potensi masalah pada struktur gigi permanen.

Gigi yang kuat tidak hanya terbentuk dari kebiasaan merawat mulut, tetapi juga memerlukan asupan kalsium yang cukup. Mineral ini penting untuk mempertahankan struktur gigi dan mencegah kerusakan. Sumber kalsium bisa didapat dari sayuran hijau, keju, ikan, maupun susu.

Salah satu pilihan yang patut Bunda pertimbangkan adalah susu pertumbuhan berbasis soya karena kandungan nutrisinya membantu memenuhi kebutuhan kalsium harian Si Kecil. Yuk, cari tahu manfaat susu pertumbuhan berbahan soya untuk memperkuat gigi Si Kecil selengkapnya di sini: Mengenal Susu Pertumbuhan Berbahan Susu Soya.

Sumber:

Klik Dokter. Cara Menstimulasi Pertumbuhan Gigi Si Kecil. Diakses pada tanggal 7 Februari 2025 https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/cara-menstimulasi-pertumbuhan-gigi-si-kecil

Klik Dokter. Perkembangan Gigi dan Mulut Anak. Diakses pada tanggal 7 Februari 2025. https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/perkembangan-gigi-dan-mulut-anak

Klik Dokter. Tanda-Tanda Si Kecil Akan Tumbuh Gigi. Diakses pada tanggal 7 Februari 2025 https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-balita/tanda-tanda-si-kecil-akan-tumbuh-gigi

Klik Dokter. Tips Merawat Gigi Susu Anak. Diakses pada tanggal 7 Februari 2025 https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/tips-merawat-gigi-susu-anak





medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu
bannerinside bannerinside
allysca