Beranda Artikel 0-12 Bulan Latih Sensorik Dini! Coba Mainan Sensorik Bayi Usia 0 Hingga 2 Tahun

Latih Sensorik Dini! Coba Mainan Sensorik Bayi Usia 0 Hingga 2 Tahun

2025/12/02 - 04:09:06pm     oleh Morinaga Soya
Latih Sensorik Dini! Coba Mainan Sensorik Bayi Usia 0 Hingga 2 Tahun

Bunda mungkin sering mendengar istilah sensory play, tapi apa sih sensory play sebenarnya? Secara sederhana, permainan sensorik adalah segala jenis aktivitas menyenangkan yang dirancang khusus untuk menstimulasi satu atau lebih pancaindra Si Kecil mulai dari penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, hingga peraba.

Tidak hanya sebatas lima indra dasar, permainan ini juga melibatkan indra keseimbangan dan gerak tubuh. Jadi, saat Si Kecil bermain pasir, meremas adonan, atau mendengarkan bunyi mainan, ia sebenarnya sedang sibuk membangun koneksi saraf di otaknya untuk memahami dunia di sekitarnya.

Memahami Permainan Sensorik dan Pentingnya untuk Si Kecil

Masa usia 0–2 tahun adalah periode emas perkembangan otak Si Kecil. Penelitian neurodevelopmental menunjukkan bahwa stimulasi sensorik berperan vital dalam pembentukan jalur saraf yang menjadi dasar kemampuan berpikir anak di masa depan.

Saat Si Kecil bereksplorasi melalui sensory play, ia belajar memahami dunia lewat pengalaman langsung. Mulai dari mengenali suara, membedakan warna, hingga merasakan berbagai tekstur. Situs Parents menjelaskan bahwa ketika aktivitas melihat, menyentuh, dan mendengar terjadi bersamaan, area otak yang mengatur bahasa dan kognisi ikut terstimulasi. Hal ini membuat Si Kecil lebih mudah memperkaya kosakata dan mulai memahami konsep dasar dari apa yang Ia rasakan.

Tak hanya itu, sensory play juga mendukung regulasi emosi Si Kecil. Ahli perkembangan anak menyebutkan bahwa permainan yang melibatkan sentuhan dan gerakan ritmis membantu meningkatkan fokus serta kemampuan adaptasi. Ini membuat sensory play menjadi aktivitas penting untuk mendukung perkembangan Si Kecil secara holistik.

Jenis-Jenis Sensory Play untuk Si Kecil

Ada berbagai jenis sensory play yang dapat Bunda terapkan untuk menstimulasi perkembangan indera Si Kecil secara lebih menyeluruh. Auditory play misalnya, melatih Si Kecil mengenali perbedaan suara, mulai dari ritme, intensitas, hingga sumbernya. Aktivitas ini membantu memperkuat kemampuan fokus dan dasar perkembangan bahasa.

Selain itu, ada visual play yang membantu matanya mengenali warna, kecerahan, dan pergerakan. Permainan warna, bayangan, atau objek kontras membantu meningkatkan persepsi visual dan kemampuan mengikuti gerakan.

Jenis stimulasi lain yang tidak kalah penting adalah tactile play, yaitu aktivitas yang mendorong Si Kecil mengenal berbagai tekstur, suhu, dan permukaan melalui sentuhan. Kegiatan ini membantu mengaktifkan reseptor kulit dan mendukung perkembangan motorik halus. Selain itu, tactile play juga bermanfaat dalam membantu Si Kecil memahami sensasi tubuhnya sehingga ia dapat meresponsnya dengan lebih baik.

Ada pula dua jenis permainan sensorik yang berkaitan dengan gerak tubuh. Proprioceptive play melatih kesadaran posisi tubuh dan kemampuan mengatur kekuatan otot, seperti saat mendorong atau menarik benda. Ini penting untuk koordinasi dan stabilitas. Sementara vestibular play menstimulasi keseimbangan dan orientasi tubuh melalui aktivitas seperti berayun, berguling, atau melompat. Kombinasi keduanya sangat mendukung agar Si Kecil lebih percaya diri dan terkontrol dalam bergerak.

Contoh Mainan Sensorik Bayi

Untuk mendukung tumbuh kembang Si Kecil, Bunda bisa mencoba berbagai jenis mainan sensorik bayi yang aman dan menyenangkan. Setiap permainan membantu menstimulasi indera, mulai dari pendengaran, penglihatan, hingga motorik halus. Serunya lagi, sebagian besar permainan ini bisa dilakukan di rumah dengan cara sederhana.

1. Rattle Toys

Rattle merupakan salah satu pilihan terbaik untuk memperkenalkan stimulasi awal karena suara yang muncul setiap kali digoyangkan membantu Si Kecil belajar tentang hubungan sebab-akibat dengan cara yang sangat sederhana. Warna kontras pada rattle juga mendukung kemampuan visual tracking, terutama ketika Bunda menggerakkannya perlahan dari satu sisi ke sisi lain hingga mata Si Kecil mencoba mengikuti arah gerakan tersebut.

Selain itu, saat ia mulai mengulurkan tangan untuk menggenggam rattle, otot-otot kecil di jari dan telapak tangannya terlatih, sehingga koordinasi tangan dan matanya berkembang dengan lebih baik dari waktu ke waktu.

2. Buku Bergambar Kontras

Buku dengan pola hitam-putih atau warna kontras tinggi menjadi pilihan yang sangat baik untuk bayi yang baru lahir, karena pada tahap ini penglihatan Si Kecil masih berkembang dan lebih mudah menangkap objek dengan perbedaan warna yang tegas. Ketika Bunda menggeser buku perlahan di depan matanya, ia akan mencoba mengikuti pergerakan tersebut, yang sekaligus membantu menguatkan otot mata secara bertahap.

Jika buku tersebut juga memiliki tekstur yang berbeda pada setiap halamannya, pengalaman membaca menjadi makin kaya karena Si Kecil dapat merasakan sensasi lembut, kasar, atau bergelombang, sehingga indra perabanya ikut terstimulasi sambil ia mulai mengenali kosakata baru dari penjelasan Bunda.

3. Boneka Tangan

Boneka tangan dapat menjadi alat bermain yang menarik karena membantu menghadirkan interaksi yang lebih hidup dan ekspresif bagi Si Kecil. Ketika boneka “berbicara” atau bergerak mengikuti cerita yang Bunda buat, perhatian Si Kecil akan tertuju pada suara dan ekspresi boneka, sehingga kemampuan fokus dan konsentrasinya terlatih secara alami.

Selain itu, permainan ini membantu perkembangan bahasa karena saat Bunda menyebutkan nama benda atau tokoh dalam cerita, kosakata Si Kecil bertambah sedikit demi sedikit, bahkan beberapa anak mulai mencoba menirukan suara atau gerakan yang ditunjukkan boneka sebagai bentuk respons sosial yang positif.

4. Play Dough

Play dough merupakan mainan sensorik anak yang sangat cocok untuk Si Kecil usia 2 tahun, terutama karena teksturnya yang lembut memberikan pengalaman taktil yang kaya saat disentuh. Ketika Si Kecil menekan, meremas, atau menggulung play dough, otot-otot motorik halusnya bekerja lebih aktif, yang sangat penting untuk menunjang aktivitas seperti menggambar atau memegang sendok di kemudian hari.

Selain itu, permainan membentuk play dough mendorong kreativitas karena Si Kecil dapat mencoba membuat berbagai bentuk sederhana sambil belajar memecahkan masalah ketika bentuk yang dibuatnya belum sesuai harapan. Tentu saja, pastikan Bunda selalu mendampingi dan memilih play dough yang aman digunakan.

5. Bola Sensorik Bertekstur

Bola sensorik hadir dengan berbagai tekstur seperti tonjolan lembut, garis-garis halus, atau permukaan bergelombang yang membuat Si Kecil dapat merasakan sensasi berbeda hanya dari menggenggam atau meremas bola tersebut. Pengalaman ini membantu memperkaya stimulasi taktil sekaligus melatih kekuatan jari-jari kecilnya.

Ketika Bunda mengajak Si Kecil melempar atau menggelindingkan bola, ia belajar memperkirakan jarak dan arah gerakan, sehingga koordinasi tangan-mata semakin terasah. Warna cerah pada bola juga menambah ketertarikan visual, membuat permainan menjadi lebih menyenangkan bagi Si Kecil.

6. Sensory Board

Sensory board adalah papan yang berisi berbagai benda dengan tekstur dan bentuk yang berbeda, seperti kain bulu, kancing besar, atau kayu halus, yang dapat membantu Si Kecil mengenal berbagai sensasi saat menyentuhnya. Aktivitas ini tidak hanya menstimulasi indra peraba, tetapi juga mendukung perkembangan motorik halus ketika Si Kecil mencoba meraih, menarik, atau memutar objek yang terpasang.

Bunda dapat membuat sensory board sederhana di rumah dengan bahan yang aman dan terpasang kuat, kemudian meletakkannya di area yang mudah dijangkau agar Si Kecil bebas bereksplorasi sambil tetap dalam pengawasan.

7. Latihan Berdiri di Activity Table

Activity table membantu Si Kecil belajar berdiri sambil bermain karena meja pendek ini biasanya dilengkapi dengan tombol, roda putar, atau benda tekan yang merangsang rasa ingin tahunya. Ketika Si Kecil mencoba meraih atau menekan tombol, ia terdorong untuk mengangkat tubuhnya, sehingga otot kaki dan keseimbangan tubuhnya terlatih secara bertahap.

Selain itu, interaksi dengan berbagai fitur di activity table membantu Si Kecil memahami konsep sebab-akibat, seperti suara atau cahaya yang muncul saat tombol ditekan, sehingga perkembangan kognitifnya ikut terstimulasi dengan baik.

8. Tebak Aroma

Permainan tebak aroma memberikan pengalaman baru bagi indra penciuman Si Kecil karena ia bisa mengenali berbagai bau dari bahan alami seperti jeruk, kopi, daun mint, atau kayu manis. Ketika Si Kecil mencoba mengendus aroma-aroma tersebut, ia belajar membedakan dan mengaitkan bau tertentu dengan objek di sekitarnya, sehingga rasa ingin tahunya berkembang.

Bunda dapat menyiapkan aroma dalam wadah kecil atau kain bersih untuk memastikan keamanannya, sambil membiarkan Si Kecil bereaksi sesuai rasa penasarannya tanpa memaksanya.

9. Bermain dengan Makanan

Bermain dengan makanan dapat menjadi cara menyenangkan bagi Si Kecil untuk mengenal tekstur, bentuk, dan suhu yang berbeda, mulai dari pasta lembek, yogurt, hingga buah-buahan lunak. Saat ia menyentuh dan meremas makanan tersebut, otot motorik halus terlatih sambil Si Kecil belajar membedakan sensasi licin, lengket, atau lembut. Bunda perlu memisahkan waktu makan dan waktu bermain agar Si Kecil tidak bingung, serta menyiapkan area khusus yang mudah dibersihkan agar aktivitas tetap nyaman dan aman.

10. Peek-a-Boo

Peek-a-boo menjadi permainan sederhana yang mampu menstimulasi berbagai indera sekaligus, karena saat Bunda menutup lalu membuka wajah, Si Kecil belajar mengenali perubahan visual secara cepat. Suara tawa atau panggilan Bunda yang menyertai permainan ini membantu menstimulasi pendengaran dan memperkuat rasa aman melalui interaksi tatap muka yang hangat. Selain itu, permainan ini membantu Si Kecil memahami konsep object permanence atau kemampuan menyadari bahwa sesuatu tetap ada meski tidak terlihat, yang merupakan bagian penting dari perkembangan kognitif.

Dukung Sensory Play Si Kecil dengan Asupan Nutrisi yang Seimbang

Agar pengalaman sensorik Si Kecil semakin maksimal, Si Kecil membutuhkan dukungan nutrisi yang dapat membantu proses kerja otak dalam mengolah berbagai rangsangan sensorik yang ia terima. Saat Si Kecil bermain, otaknya memproses suara, warna, tekstur, dan gerakan secara bersamaan. Nutrisi seperti DHA, vitamin B kompleks, zat besi, dan zinc memiliki peran penting dalam memperkuat sambungan antarsel saraf agar Si Kecil lebih cepat tanggap dan memiliki daya ingat kuat.

Namun, Bunda juga perlu memerhatikan kondisi kesehatan Si Kecil, terutama jika ia memiliki riwayat alergi. Gejala alergi seperti gatal-gatal, ruam, atau gangguan pencernaan dapat membuat Si Kecil merasa tidak nyaman dan rewel. Kondisi ini tentu akan mengganggu konsentrasi dan fokusnya saat melakukan aktivitas sensory play. Bukannya menikmati eksplorasi tekstur atau suara, Si Kecil justru akan terdistraksi oleh rasa tidak nyaman di tubuhnya.

Oleh karena itu, pastikan setiap momen bermain Si Kecil selalu didampingi dengan asupan nutrisi yang tidak hanya lengkap untuk otak, tetapi juga aman dan cocok untuk kondisi tubuhnya. Nutrisi yang tepat akan membantu meredakan gejala alergi sekaligus mendukung perkembangan kognitifnya. Ketika tubuhnya nyaman dan bebas dari gejala alergi, Si Kecil bisa bereksplorasi dengan ceria dan menyerap stimulasi dengan optimal. Bingung memilih nutrisi yang aman untuk Si Kecil yang alergi namun tetap kaya nutrisi untuk otak? Temukan solusinya di sini: Susu Pertumbuhan yang Bagus Untuk Kecerdasan Otak Anak.

Referensi

  • Parents. How Kids Benefit From Sensory Play. Diakses pada 20 November 2025. https://www.parents.com/why-sensory-play-is-important-8417237
  • Cornell University. Caregiver Talk Shapes Toddler Vision: A Computational Study of Dyadic Play. Diakses pada 20 November 2025. https://arxiv.org/abs/2312.04118
  • Kemenkes. Sensori Integrasi pada Perkembangan Anak. Diakses pada 20 November 2025. https://keslan.kemkes.go.id/view_artikel/3494/sensori-integrasi-pada-perkembangan-anak
  • WHO. Improving early childhood development. Diakses pada 20 November 2025. https://www.who.int/publications/i/item/97892400020986
  • Omega Pediatrics. 12 Best Toys for Newborn Baby Vision. Diakses pada 20 November 2025. https://www.omegapediatrics.com/best-toys-for-newborn-baby-vision/
  • MDPI. The Effects of Nutritional Interventions on the Cognitive Development of Preschool-Age Children: A Systematic Review. Diakses pada 20 November 2025. https://www.mdpi.com/2072-6643/14/3/532




medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu
bannerinside bannerinside
allysca