Beranda Artikel 37-72 Bulan Menangani Si Kecil yang Sering Sakit Batuk dan Pilek

Menangani Si Kecil yang Sering Sakit Batuk dan Pilek

2024/11/29 - 01:44:11pm     oleh Morinaga Soya
Menangani Si Kecil yang Sering Sakit Batuk dan Pilek

Pilek dan batuk adalah kondisi yang sering dialami oleh anak-anak, terutama pada usia balita. Kedua gejala ini sebenarnya bukanlah penyakit, melainkan mekanisme alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari lendir berlebihan. Namun, gejala tersebut sering membuat Si Kecil merasa tidak nyaman dan rewel, sehingga Bunda perlu mencari cara untuk meredakannya.

Pada usia balita, sistem kekebalan tubuh Si Kecil masih berkembang, sehingga ia lebih rentan terhadap infeksi yang menyebabkan pilek dan batuk. Kondisi ini memerlukan perhatian khusus agar Si Kecil tetap merasa nyaman dan proses pemulihannya berlangsung lebih cepat.

Batuk dan Pilek pada Balita

Sebelum usia Si Kecil mencapai usia 5 tahun, sistem kekebalan tubuh dan sistem saluran pernapasannya cenderung belum sempurna. Maka ia akan lebih rentan untuk batuk maupun pilek, terlebih jika ia tertular kuman dari orang dewasa, atau terpapar debu dan asap rokok.

Pada usia ini, ia juga belum memiliki kebiasaan kebersihan yang baik. Misalnya ia masih sering menempelkan tangan yang kotor pada mulut atau memakan apapun yang bisa dimakannya, sehingga dapat mudah memasukkan kuman ke dalam tubuhnya secara tidak sengaja.

Ia juga belum dapat membersihkan lendirnya sendiri karena belum memahami caranya. Akibatnya lendir akan terus-menerus menumpuk di dalam hidungnya yang memperberat pileknya. Lendir ini juga mengalir ke tenggorokannya dan menyebabkan batuk.

Kemungkinan lainnya yang juga menyebabkannya sering batuk maupun pilek adalah alergi yang belum Bunda sadari. Alergi ini dapat dipicu oleh makanan, debu, ataupun hal-hal lainnya yang perlu dipastikan melalui pemeriksaan lebih lanjut.

Mengatasi Batuk dan Pilek di Rumah

Bila Si Kecil memiliki Ketahanan Tubuh Ganda, sebenarnya batuk dan pileknya tidak perlu dikhawatirkan. Gejala-gejala ini umumnya akan berangsur sembuh sendiri dalam beberapa hari.

Untuk membuat lendirnya lebih mudah dikeluarkan, Bunda dapat mengajaknya untuk menghirup uap hangat. Langkah ini akan membantunya mengencerkan lendir tersebut, sehingga hidung dan tenggorokannya lebih lega. Bila ia masih belum mampu berbicara dengan jelas karena masih terlalu kecil, Bunda dapat meletakkan baskom berisi air panas di dekat kakinya. Pangkulah ia agar ia lebih mudah menghirup uapnya.

Berikan juga ia minuman hangat untuk membuat tenggorokan dan pernapasannya lebih nyaman. Minuman ini dapat berupa air maupun susu hangat yang tentunya sarat nutrisi.

Tidak perlu khawatir dengan lendir yang belum bisa dikeluarkannya sendiri. Umumnya lendir dari tenggorokan ini akan mengalir ke lambung. Kemudian lendir ini akan dikeluarkannya melalui muntah atau bercampur dengan feses.

Sangat penting baginya untuk tidur nyenyak, karena tidur dapat membunuh virus penyebab infeksi yang mengganggu saluran pernapasannya. Pastikan ia nyaman dengan suhu ruangan, tidak kedinginan juga tidak kepanasan. Atur posisi kepala saat tidur dengan bantal, agar posisi kepalanya lebih tinggi daripada dadanya, dan ia menjadi lebih lancar bernafas.

Akan lebih cepat sembuh juga apabila Si Kecil juga diberikan madu. Dari penelitian di Universitas Indonesia, disebutkan bahwa madu memiliki kandungan hidrogen peroksida yang bersifat antibiotik. Kandungan ini akan bekerja meringankan batuk.

Perawatan Kebersihan

Mengajak Si Kecil untuk merawat kebersihan dirinya sendiri akan mempercepat penyembuhannya. Ajaklah ia untuk mencuci tangannya dengan sabun setiap kali sehabis bermain dan sebelum makan.

Hindarkan ia dari orang dewasa atau sesama anak-anak yang sedang batuk pilek agar tidak tertular virusnya. Bila ia memiliki kakak atau adik di rumah, maka sebaiknya Bunda mengurangi kontak di antara mereka lebih dulu, karena mungkin saja mereka juga membawa virus dan bakteri meskipun mereka nampak sehat.

Bersihkan pula kamar bermainnya agar tidak ada debu, tungau, bulu hewan peliharaan, dan partikel sejenis yang dapat mengganggu pernapasan. Perlu juga mengatur peredaran udara di dalam ruangan agar virus yang beredar di udara dapat terbawa keluar ruangan.

Nutrisi untuk Ketahanan Tubuh

Salah satu penyebab Si Kecil mudah batuk maupun pilek adalah faktor internal berupa alergi. Alergi menyebabkan tubuh mengalami suatu reaksi berupa peradangan, yang akan mempengaruhi saluran pernafasan untuk mengeluarkan lendir, sehingga terjadi pilek dan batuk.

Tetapi Bunda dapat membantu Si Kecil melawan alergi ini dengan memberinya vitamin-vitamin tertentu yang akan memberinya Ketahanan Tubuh Ganda. Dengan Ketahanan Tubuh seperti ini, ia tidak akan terlalu sering mengalami peradangan tersebut.

Vitamin C, misalnya, memiliki sifat dapat mengurangi reaksi peradangan, dan tubuh tidak akan bereaksi berlebihan hingga mengeluarkan terlalu banyak lendir dalam saluran pernafasan. Sedangkan vitamin E bekerja sebagai antioksidan dengan menghambat sel tubuh yang bertanggung jawab akan timbulnya reaksi peradangan. Vitamin D akan membantu menjaga kesehatan saluran pernapasan, agar lebih mampu bekerja melawan peradangan, sehingga pilek ataupun batuknya tidak akan terlalu sering terjadi.

Nutrisi lainnya yang juga dapat membantu melawan alergi adalah probiotik seperti bakteri Bifidobacterium longum BB536. Menurut penelitian di Science Direct, anak-anak yang sering pilek karena alergi ini menjadi lebih jarang mengalami gejala tersebut setelah diberikan probiotik B. longum BB536.

Vitamin C, E, dan D, dapat ditemukan dalam jumlah tinggi pada minuman sehari-hari, seperti susu sapi. Tetapi pada Si Kecil yang memiliki alergi terhadap susu sapi, tentu memberi susu tersebut akan menjadi tantangan tersendiri karena akan menimbulkan reaksi alergi. Sebagai solusi, Bunda dapat memberikan susu soya yang juga sama-sama mengandung vitamin-vitamin tersebut.

Jauh lebih baik lagi apabila susu soya yang Bunda berikan juga mengandung probiotik B. longum BB536, agar lebih efektif untuk mengurangi alergi pada Si Kecil. Morinaga Soya memiliki 3 rekomendasi produk susu soya dengan kandungan vitamin dan probiotik B. longum BB536 tersebut. Vitamin-vitamin dan probiotik ini akan menutrisi Si Kecil agar tidak mudah mengalami reaksi alergi kembali, termasuk batuk maupun pilek.

Kenali apa saja produk susu soya yang dapat mencegah kekambuhan reaksi alergi ini dalam tautan berikut: Susu Soya Terbaik Untuk Si Kecil. Cukupi kebutuhan nutrisi Si Kecil agar tak mudah lagi terserang alergi.

Referensi:

  • Kementerian Kesehatan. Batuk pada Anak. Diakses 18 November 2024. https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/pencegahan-infeksi-pada-anak/batuk-pada-anak
  • Universitas Indonesia. Madu Menurunkan Frekuensi Batuk pada Malam Hari dan Meningkatkan Kualitas Tidur Balita Pneumonia. Diakses 25 November 2024. https://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/437
  • Oto Rhino Laryngologica Indonesiana (ORLI). Diakses 25 November 2024. Pengaruh pemberian vitamin E terhadap eosinofil mukosa hidung dan kualitas hidup penderita rinitis alergi. http://orli.or.id/index.php/orli/article/view/316
  • Science Direct. Beneficial effects of Bifidobacterium longum subsp. longum BB536 on human health: Modulation of gut microbiome as the principal action. Diakses 25 November 2024. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1756464619300684




medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu
bannerinside bannerinside
allysca