Beranda Artikel Alergi Persiapan Preschool Jika Si Kecil Intoleransi Laktosa

Persiapan Preschool Jika Si Kecil Intoleransi Laktosa

2025/09/30 - 10:43:34am     oleh Morinaga Soya
Persiapan Preschool Jika Si Kecil Intoleransi Laktosa

Hari pertama preschool sering kali membawa perasaan campur aduk, antara bangga, gugup, dan penuh harapan. Apalagi jika Si Kecil memiliki kondisi khusus seperti intoleransi laktosa. Rasa khawatir yang muncul sangat wajar, terutama soal keamanan makanan yang dikonsumsi di sekolah. Bunda mungkin bertanya-tanya, “Apakah gurunya tahu kalau Si Kecil tidak boleh minum susu sapi?” atau “Bagaimana jika dia tidak sengaja makan camilan yang mengandung laktosa?”.

Dalam situasi seperti ini, komunikasi yang terbuka dengan pihak sekolah sangat penting. Guru memiliki peran besar, bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pendamping yang membantu menjaga kenyamanan dan kesehatan anak selama beraktivitas. Memberitahukan kondisi intoleransi laktosa menjadi langkah awal dalam membangun kerja sama yang saling mendukung demi tumbuh kembang Si Kecil. Ketika tubuhnya merasa nyaman, Si Kecil pun akan lebih siap belajar dan berinteraksi dengan percaya diri.

Pentingnya Persiapan Khusus untuk Anak Intoleransi Laktosa

Tidak semua orang memahami perbedaan antara alergi dan intoleransi laktosa. Padahal, meskipun gejalanya berbeda, dampaknya pada keseharian Si Kecil bisa sama mengganggunya. Intoleransi laktosa terjadi ketika tubuh tidak mampu mencerna laktosa (gula alami pada susu) sehingga bisa menyebabkan kembung, sakit perut, atau diare setelah mengonsumsinya. Kondisi ini tentu bisa mengganggu aktivitas belajarnya dan membuat anak merasa tidak nyaman selama di sekolah.

Lebih dari sekadar menghindari makanan pemicu, Si Kecil dengan intoleransi laktosa juga perlu tetap mendapat asupan nutrisi penting seperti kalsium dan vitamin D. Bunda bisa memberikan susu bebas laktosa atau alternatif seperti susu kedelai, almond, atau oat yang sudah difortifikasi. Tujuannya agar kebutuhan nutrisi tetap tercukupi, tanpa menimbulkan keluhan. Persiapan ini menjadi fondasi penting agar Si Kecil tetap aktif dan sehat meski memiliki keterbatasan dalam pola makannya.

Selain perlengkapan sekolah pada umumnya, Bunda juga bisa menyiapkan bekal khusus untuk mendukung kebutuhan Si Kecil. Misalnya, membawa makanan dan minuman yang aman, menyertakan label “bebas laktosa” pada botol minumnya, hingga membawa obat enzim laktase bila direkomendasikan oleh dokter. Bunda juga dapat menuliskan daftar bahan makanan yang harus dihindari dan memberikannya kepada guru atau petugas kantin. Dengan langkah ini, pihak sekolah memiliki pedoman yang jelas dalam menjaga keamanan makanan anak.

Cara Memberi Tahu Guru Preschool Bahwa Si Kecil Intoleransi Laktosa

Saat menyampaikan informasi kepada guru preschool, Bunda sebaiknya menjelaskan dengan bahasa yang sederhana namun jelas. Misalnya:

“Bu Guru, anak saya punya intoleransi laktosa. Artinya, dia tidak bisa mencerna susu sapi dan makanan berbahan dasar susu, karena bisa membuat perutnya sakit atau diare.”

Kalimat seperti ini membantu guru memahami bahwa ini bukan alergi yang berbahaya secara langsung, tapi tetap membutuhkan perhatian. Sampaikan juga gejala yang biasa muncul agar guru bisa mengenalinya sejak dini. Bunda bisa menambahkan:

“Kalau dia terlihat kembung atau mengeluh perutnya sakit setelah makan, biasanya itu karena tanpa sengaja mengonsumsi produk susu.”

Selanjutnya, bantu guru mengenali makanan yang sebaiknya dihindari. Sebutkan contoh seperti susu sapi, yogurt biasa, es krim, atau keju. Bunda juga bisa memberikan daftar makanan aman yang boleh dikonsumsi, seperti susu kedelai atau produk bebas laktosa. Informasi ini bisa dituangkan dalam bentuk catatan singkat yang mudah dibaca dan disimpan oleh guru.

Jika Si Kecil mengonsumsi susu pertumbuhan berbasis isolat protein kedelai seperti Morinaga Chil Kid Soya Triple Bifi, Bunda juga bisa menjelaskan bahwa susu ini sudah disesuaikan untuk anak dengan intoleransi laktosa dan tetap mendukung tumbuh kembangnya. Ungkapkan hal ini secara natural, misalnya:

“Saya bawakan susu ini karena cocok untuk perutnya dan juga sudah direkomendasikan oleh dokter.”

Hal yang terpenting, jalin komunikasi yang hangat dan terbuka agar guru merasa didukung dan ikut berperan aktif menjaga kenyamanan Si Kecil di lingkungan baru.

Cara Mengajarkan Anak Berani Bertanya Kepada Guru Preschool

Anak usia pra-sekolah masih belajar mengenali dirinya sendiri, termasuk apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi. Karena itu, penting sekali untuk melatih anak berani menyampaikan kebutuhannya, termasuk bertanya saat ragu. Latihan ini bisa dimulai dari rumah. Misalnya, ajak Si Kecil membandingkan dua jenis susu (susu sapi dan susu kedelai) lalu dorong ia untuk bertanya, “Ini susu apa?” atau “Aku boleh minum yang mana?”.

Bunda juga bisa menggunakan metode bermain peran (role play). Cobalah berpura-pura menjadi guru yang menawarkan camilan baru, lalu bantu anak mempraktikkan cara bertanya:

“Apakah ini ada susunya, Bu Guru?” atau “Aku boleh pilih yang ini saja?”

Latihan ini tidak hanya mengajarkan keberanian, tapi juga memperkuat rasa percaya diri. Studi dari Jurnal Penelitian Tindakan Kelas (JPTK) menunjukkan bahwa role play membantu anak mengembangkan keterampilan komunikasi dan kesiapan sosial. Dengan latihan konsisten, Si Kecil akan lebih siap menghadapi situasi nyata di sekolah.

Sebelum berangkat ke preschool, Bunda bisa menyelipkan pesan singkat seperti, “Kalau kamu ditawari makanan, jangan lupa tanya ya, apakah ada susunya atau tidak.”, Begitupun saat ia pulang, tanyakan kembali, “Kamu sempat bertanya ke Bu Guru tadi?” lalu beri pujian jika Si Kecil sudah berani menyampaikan kebutuhannya. Dengan cara ini, ia belajar bahwa bertanya adalah hal positif, bukan sesuatu yang perlu ditakuti.

Strategi Sehari-hari Saat Si Kecil Memulai Preschool

Memasuki masa preschool, Si Kecil akan merasakan perubahan besar yang bisa membuat ia merasa canggung, bahkan rewel. Perubahan rutinitas, bertemu orang baru, serta berada di lingkungan yang berbeda dari rumah tentu butuh waktu untuk adaptasi. Dalam masa transisi ini, peran Bunda sangat dibutuhkan untuk menciptakan suasana yang stabil dan mendukung dari rumah.

Mulailah dengan membentuk rutinitas pagi yang menyenangkan dan konsisten. Bangun sedikit lebih awal, siapkan sarapan sehat, dan beri waktu cukup untuk bersiap tanpa terburu-buru. Hindari menegur atau memberi tekanan berlebihan, karena suasana hati Si Kecil di pagi hari bisa memengaruhi semangatnya sepanjang hari.

Setiap kali mengantar Si Kecil, sempatkan berbicara sebentar dengan guru. Sampaikan hal-hal penting seperti kondisi tidur anak semalam, apakah ia sedang tidak enak badan, atau ada bekal khusus di tasnya. Kalimat ringan seperti, “Bu Guru, hari ini saya bawakan bekal bebas laktosa ya, karena perutnya agak sensitif belakangan ini,”, hal tersebut bisa membantu guru memahami kondisi anak dan memberikan perhatian lebih.

Hal yang tak kalah penting, pastikan nutrisi Si Kecil tetap terpenuhi dengan baik. Asupan yang bergizi dan sesuai kebutuhannya akan membantu menjaga energi, konsentrasi, dan daya tahan tubuh. Untuk Si Kecil dengan intoleransi laktosa, pastikan pilihan makanannya tetap lengkap dan seimbang agar tidak menghambat tumbuh kembang.

Pada akhirnya, menjaga kenyamanan Si Kecil di preschool bisa dimulai dari komunikasi yang jujur dan dukungan nutrisi yang tepat. Bunda bisa berbagi informasi kepada guru, melatih anak berani bertanya, dan menyiapkan bekal sehat agar hari-hari sekolahnya lebih menyenangkan. Dengan langkah-langkah kecil namun konsisten, Si Kecil akan tumbuh lebih percaya diri, sehat, dan siap menghadapi pengalaman belajar baru.

Selain dukungan dari sekolah dan rutinitas harian, pemenuhan nutrisi juga berperan besar dalam menunjang tumbuh kembang dan daya tahan tubuh Si Kecil. Pilihan asupan yang tepat akan membuat anak lebih siap menghadapi aktivitas belajar sekaligus lebih nyaman saat beradaptasi.

Untuk itu, Bunda bisa melihat bagaimana Morinaga Chil Kid Soya hadir dengan keunggulannya dalam mendukung kesehatan sekaligus kecerdasan Si Kecil. Yuk, pelajari lebih lengkap manfaatnya melalui: 5 Manfaat Susu Morinaga Soya untuk Si Kecil.

Referensi

  • Children's Hospitals of Philadelphia. Lactose Intolerance in Children. Diakses pada 29 September 2025. https://www.chop.edu/conditions-diseases/lactose-intolerance-children
  • Healthy Children. Lactose Intolerance in Infants & Children: Parent FAQs. Diakses pada 29 September 2025. https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/Lactose-Intolerance-in-Children.aspx
  • Frontiers. Preschool teachers display a flexible pattern of pedagogical actions in promoting healthy habits in children. Diakses pada 29 September 2025. https://www.frontiersin.org/journals/psychology/articles/10.3389/fpsyg.2023.1172460/full
  • Journal of Education Technology and Inovation. EFFECTIVENESS OF ROLE PLAY IN IMPROVING COMMUNICATION COMPETENCE OF PRESCHOOL CHILDREN. Diakses pada 29 September 2025. https://jurnal.unipar.ac.id/index.php/jeti/article/view/2104
  • JPTK. Apakah penggunaan role play sebagai salah satu metode untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa efektif? Diakses pada 29 September 2025. https://journal.assyfa.com/index.php/jptk/article/view/250




medical record

Berapa Besar Risiko Alergi Si Kecil?



Cari Tahu
bannerinside bannerinside
allysca